18. Benar Positif

761 39 1
                                    

⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Haiii!!!
Apakabar pren???
Siap buat lanjut?
Siap dong, hehe...
Oke, jangan lupa vote and comment bila ada yang typo!!!

Sekian.
Happy Reading
-•••-

Happy Reading-•••-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••-

Sepulangnya Devan dan Asya dari sekolah, mereka langsung dikejutkan dengan kehadiran keluarga Devan dan keluarga Asya diapartemen mereka, pertanyaan yang terlintas dibenak mereka, sejak kapan mereka sudah selesai makan-makan diapartemen mereka tanpa seizin keduanya?

Ya, semuanya baru selesai makan bersama diapartemen Devan, dan dua pasangan muda itu baru tahu setelah mereka pulang dari sekolahnya,

"Sejak kapan kalian disini?" tanya Asya setelah duduk disofa.

"Sejak dua jam lalu," jawab Ayah Arka.

"Terus, kalian masuk lewat mana? bukannya Asya sama Devan kunci semua?" tanyanya membuat Papa Williams terkekeh.

"Lalu ini apa?" ujarnya seraya menunjukkan beberapa kunci yang digantung menjadi satu membuat Asya terkejut.

"I-itu..,"

"Semua tempat yang Devan punya termasuk apartemen ini, Papa punya kuncinya," sambung Papa Williams seraya terkekeh melihat wajah terkejut menantunya ini.

"Sayang kok boxer aku yang keroppi ilang?" celutuk Devan lupa jika saat ini tengah ada keluarganya serta keluarga istrinya, hal itu sontak membuat Asya melotot sedangkan yang lainnya menahan tawanya, kecuali Mama Sonya yang sudah tau sejak kecil putranya ini memiliki benda bergambar keropi.

"Eh, kalian belum pulang?" tanya Devan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Sejak kapan kamu punya boxer keropi? kenapa Papa baru tau?" celutuk Papa Williams, sontak membuat tawa semua penghuni disana pecah.

Asya tau jika suaminya ini sangat malu setelah mengucapkan kata-kata tadi, berhubung hari ini ia berbaik hati untuk tidak mengerjai suaminya, dirinya langsung bangkit dari tempat duduknya dan menyuruh suaminya masuk ke kamar,

"Asya ke kamar dulu," ucap Asya kepada semuanya.

"Kak!" seru Tania membuat Asya yang hendak melangkahkan kakinya itu sontak berhenti dan kembali berbalik.

"Besok mau nggak jalan-jalan sama aku? mumpung aku pulangnya lebih awal," ucap Tania membuat Asya tersenyum.

"Boleh, besok kakak juga pulangnya lebih awal," balas Asya yang membuat senyum Tania mengembang.

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang