50. kb

390 15 0
                                    

KB: KELUARGA BAHAGIA

Haii guyss!!!
Gimana kabar kalian???
Sudah lama tak berjumpa hati ini serasa hampaaaa....
hehe canda.

Masih stay nunggu Devano Update nggak nih?

Kalo masih berarti masih inget dong harus ngapain dulu:)
Yaps! Vote sebelum baca supaya nggak kelupaan yuk!

Tunggu dan terus tunggu sampai End okey?
Kalo nggak rame nanti bakal saya sad end nin loh😌

Tapi boong!
Tenang aja gaisss saya pastikan End nya sesuai ekspetasi para reader's!

Kalo kagak lupa:D

Okelah langsung cuss baca!

Okelah langsung cuss baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
-•••-

Malam sudah begitu larut, pukul juga telah menunjukkan angka sebelas lima puluh menit yang artinya beberapa menit lagi hari sudah berganti, namun itu semua tak membuat kedua sejoli yang kini malah sibuk masing-masing di kasur mereka terganggu. Devan dengan laptop nya menyelesaikan pekerjaan kantor yang tadi tertunda, dan Asya yang hanya gabut menscroll aplikasi sosmed nya asal, melihat-lihat status beberapa temannya semasa SMA dulu.

Kadang Asya iri dengan mereka yang bisa menikmati masa muda dengan kuliah, bekerja, ataupun menghabiskan uang orang tua, okelah skip untuk yang terakhir, ia pun juga bisa menghabiskan uang suaminya. Namun saat ini yang masih dirinya impikan ialah kuliah di kampus yang dulu sempat dirinya inginkan.

Ada dua, salah satu diantaranya sudah ia pupuskan harapan karena tak mungkin dengan dirinya memiliki anak akan kuliah di luar negri London. Tapi ia juga tak masalah, ada satu lagi Universitas yang masih dirinya inginkan, yaitu UGM. Universitas Gajah Mada tepatnya di kota Yogyakarta.

Mungkin dirinya akan bersabar lagi hingga satu tahun kedepan, menunggu suaminya benar-benar sarjana dan ia baru bisa kuliah, itung-itung jika dirinya ada tugas mendadak Xaivano akan dirinya suruh bersama Papa nya dulu, tak mungkin kan jika ia terus merepotkan Tania ataupun yang lainnya?

Kembali lagi kepada kedua menusia yang kini satu dari mereka telah selesai dengan pekerjaan nya. Devan menutup laptop nya lalu menaruh benda persegi panjang itu di meja, sejenak menoleh ke arah istrinya yang kini masih asik dengan ponselnya.

"Ck, apaan sih Mas! balikin hp aku!" Devan menekuk kedua alisnya tak suka dengan nada bicara istrinya barusan, Asya yang mengerti tatapan itu pun hanya meringis.

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang