KARENA CHAPTER TERACAK, MAKA SAYA SARANKAN UNTUK MELIHAT URUTAN CERITA SEBELUM MEMBACA !!
Singkat saja, cerita ini menceritakan perjodohan antara most wanted SMA LENTERA BANGSA dan anak pemilik SMA LENTERA BANGSA.
Hai pren!!! Hai mulu hehe. Kita lanjutkan yang belum ygy:)
Okey siap?
Happy Reading -•••-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-•••-
Hari terus berlalu dengan begitu cepatnya, sampai tak terasa kini, tepatnya awal hari dari akhir pekan itu dimulai, yang dimana ujian sekolah berlangsung, keadaan SMA LENTERA BANGSA pagi ini sangat ramai karna sudah hampir memasuki pukul 07.10 yang beberapa menit lagi akan ada bell berbunyi.
Disini, tepatnya dibawah pohon depan kelas XII IPA 3 yang dimana merupakan kelas para geng Daryoz itu tengah ada sekumpulan geng itu sendiri, ada yang berwajah tegang karena belum sama sekali mempelajari materi untuk ujian beberapa menit lagi, ada yang bersantai dan ada juga yang sok sibuk membaca buku padahal tak sama sekali ada yang masuk ke otak mini nya itu.
"Gak usah sok belajar lo El!" ujar Rangga menggeplak bahu Elvaro membuat sang empu menatapnya sinis.
"Diem lo curut! gue lagi besuraha ni buat ujian nanti!" sautnya ngegas membuat Rangga memutar bola matanya malas.
"Berusaha kale!"
"Ya itu maksud gue."
"Emangnya masuk otak mini lo?" tanya Xazha santai namun berhasil membuat Elvaro mendelik.
"Kaya otak lo kagak mini aja!"
"Otak gue emang mini! tapi jenius!" balasnya.
"Eeleh jenius cari contekan!"
"Gausah nyindir kalo lo aja sama!" sautnya lagi.
"Lo bertiga bisa diem gak?" diamlah mereka bertiga kala mendengar suara dingin itu yang tentu keluar dari mulut sang wakil mereka, Langit.
Berbicara tentang Langit, ia sudah kembali kemarin dan juga sudah menjelaskan tentang semua misi yang dirinya lakukan dengan Ayahnya pasal penangkapan Jo, awalnya anggota Daryoz sempat kaget, tapi setelah semua jelas, akhirnya mereka bisa mengerti dan bernafas lega karna masalah mereka sudah selesai, hanya menunggu kedamaian antara geng Daryoz dan Reondrak saja, mereka sangat mengharapkan itu terjadi.
"Lang."
"Hm."
"Gue inget Re." celutuk Rangga menatap hamparan paving didepannya dengan kosong, sedangkan yang lain menghela nafas panjang, tolong jangan ingatkan mereka dengan dia Tuhan.
