10. Diculik

759 46 2
                                    

⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Hai pren!!
Gimana sama part kemaren?

Saya menulis cerita ini karena saya hoby saja, jadi, saya membuatnya pun tidak banyak masalah dan hal-hal yang rumit!

Selain itu saya juga lebih suka dengan cerita yang tidak banyak konflik beratnya.

Oke sekian.

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••-

"Udah selesai gantinya?" tanya Bunda Rena yang tengah duduk disofa ruang tengah itu sambil memainkan ponselnya, gini-gini Bunda Rena masih doyan sosmed kali.

"Kalau belum gak mungkin Asya disini Bun!" ujarnya membuat Bunda Rena terkekeh lalu menaruh ponselnya dimeja.

"Tadi kamu bilang Bunda suruh nungguin kamu pulang sekolah karena mau minta diajarin sesuatu, mau diajarin apa?" tanya Bunda Rena menatap putrinya yang kini malah menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ajarin masak lah Bun! Bunda lupa selama ini aku belum bisa masak?"

"Ngapain kamu belajar masak? maid disini aja banyak?" tanya balik Bunda Rena membuat Asya mendengus.

"Tapi Asya mau kaya istri-istri lainnya yang bisa masakin buat suami Bundaa..," rengeknya kepada Bunda Rena yang terkekeh.

"Jadi anak Bunda udah bisa ngomong istri-suami nih?" godanya.

"Ck, Bunda ih beneran!"

"Iya Bunda ajarin, tapi masa sekarang banget? udah sore loh ini, belum juga beli bahan-bahan nya?"

"Kalau besok gimana?" tanyanya lagi.

"Ya nggak papa sih Bun, yaudah besok aja! lagian kayanya besok aku pulangnya masih siang karena guru mau pada rapat buat ujian nanti," ujar Asya yang diangguki Bundanya.

"Yaudah Bunda pulang dulu ya? Papa kamu udah uring-uringan tuh dirumah karna nggak ada Bunda." ucap Bundanya setelah mengecek notif dari sang suami.

"Sendiri Bun? emangnya Papa nggak tau kalau Bunda tadi pagi ke sini?"

"Enggak, Papa kamu kan kerja berangkat setengah enam tadi, ada meeting mendadak buat bahas gedung yang mau dibangun itu di SMA LB," jawab Bundanya.

"Kalau masalah pulang Bunda bisa baik taxi aja, soalnya sopir Bunda masih cuti." sambungnya.

"Nanti kalau Bunda kenapa-napa gimana dijalan? kalau gitu biar sopir Asya aja ya yang nganter Bunda pulang?" tawarnya namun Bunda Rena menggeleng.

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang