16. Murid Baru

613 36 2
                                    

⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

HAI PREN!!!
Masih stay nunggu cerita DEVANO up nggak nih?

Kalo masih kita lanjut yuk!
Jangan lupa tinggalkan jejaknya:)

Sekian.
Happy Reading
-•••-

Happy Reading-•••-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••-

Keesokan harinya...

Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah, bisa dilihat di SMA LENTERA BANGSA, yang terdapat dua murid tengah menjalani piket halaman mereka dengan kesal, seharusnya satu kelas, namun karena mereka berdua pagi-pagi buta sudah membuat masalah didapur sekolah, jadilah sang ketua menghukum mereka karena sudah membuatnya terkena marah oleh guru killer menyebalkan itu, entah Asya dan Rowina tidak tau namanya yang terpenting mereka memanggil dengan sebutan tirex,

( tau kok kalau itu berdosa, makanya saya ngucap astaghfirullahal'azim☺ ).

Ya, yang terkena hukuman oleh sang ketua itu adalah Asya dan Rowina, jika kalian bertanya dimana Sella? jawabnnya dirinya sedang sakit dari kemarin, namun Asya tidak mengetahuinya, dirinya tau saat Sella dan Rowina ke rumahnya kemaren, dan ia melihat wajah Sella yang pucat, dan setelah dirinya bertanya apakah dia sakit, dan ternyata jawabanya iya, alhasil setelah Sella dan Rowina pulang, Asya memarahi suaminya Devan habis-habisan karena sudah membuatnya merasa bersalah.

Tentang makan malam, Devan dan Asya tidak jadi ikut karena Asya yang menolaknya dengan alasan capek dan mager, sedangkan Devan cukup menurutinya.

"Besok-besok nggak deh ke dapur bantuin mang Dani lagi!" gerutu Rowina namun tetap menyapu sampah yang berada didepannya dengan kesal.

"Lah kenapa? lagian tadi tuh guru cuma salah paham doang," balas Asya yang menyapu dengan benar, entah mengapa hari ini memang mood menyapunya sedang full.

"Tapi imbasnya ke kita juga Asya! gedek banget sumpah! tuh ketua juga galak banget!" ujarnya mendengus membuat Asya terkekeh.

"Sshhh..," ringis Asya tiba-tiba membuat Rowina menoleh ke arahnya dengan terkejut.

"Astaga Sya! lo kenapa?!" panik Rowina saat Asya terus memegangi kepalanya dan menjatuhkan sapu lidi yang dipegang olehnya.

"Kepala lo pusing?" tanya Rowina setelah mereka duduk dibawah pohon yang baru saja mereka sapu tadi.

"Akhir-akhir ini kepala gue emang tiba-tiba suka pusing," jawab Asya benar adanya.

"Gue panggilin suami lo ya?!" ujarnya namun Asya menggeleng.

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang