02 ALEONA.

2.2K 173 428
                                    

Seorang gadis cantik tengah menenteng sebuah kresek putih yang berisikan cemilan favorit miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis cantik tengah menenteng sebuah kresek putih yang berisikan cemilan favorit miliknya. Dengan senyum yang terpancar dari wajahnya, gadis itu dengan santai memasuki pekarangan rumah.

Namun, senyum yang terukir di bibirnya mendadak lenyap begitu saja ketika ia berdiri di depan pintu, dan mendengar keributan yang terjadi akibat orang tuanya. Gadis itu hanya bisa menghembuskan napasnya dengan perasaan campur aduk, sadar bahwa situasi sekarang membuat hari ini menjadi tidak sebaik yang dia harapkan.

Perlahan, gadis itu membuka pintu dan melangkah ke dalam ruang tamu. Di sana, terlihat pertengkaran kecil antara orang tuanya, dan gadis itu merasa penasaran. Masalah apa lagi yang menjadi penyebab cekcok keduanya?

Dengan santai, ia duduk dan bersandar di sofa, lalu membuka bungkus makanan ringan. Ia mulai memakannya dalam diam, sambil menatap pertengkaran itu, merenung tentang orang tuanya yang tampaknya selalu penuh dengan ketegangan.

"Kamu enggak bisa seenaknya, Rendra!" Marah Sandra sambil meremas sebuah kertas putih di tangannya.

"Kenapa begitu? Hak aku atas hidupku, Sandra!" sentak Rendra, tak menerima perkataan Sandra sebelumnya. Suasana terasa semakin tegang, dengan perasaan ketidaksetujuan yang begitu kuat di antara keduanya.

"Ya, kamu pikirkan juga kehidupan Aluna!"

Gadis itu berdecih, merasa kesal. Selalu saja namanya yang diangkat setiap kali mereka ribut. Padahal, ia tidak terlalu memperdulikan jika nanti mereka benar-benar pisah. Baginya, yang paling penting adalah bisa hidup dengan mental sehat dan menjauh dari para perusak mental.

"Udah deh, pisah aja napa sih, gitu kok repot." Gadis itu mengeluarkan kata-kata tegas, sejujurnya muak dengan segala perdebatan itu.

Perkataan itu jelas membuat orang tuanya berhenti adu mulut. Mereka menatap sang anak yang ternyata asik memakan cemilannya. Suasana ruang tamu tiba-tiba menjadi hening, di tengah-tengah ketidaksetujuan dan kebingungan yang mengitari mereka.

Dengan santai, gadis itu bangkit dan hendak menjauh dari sana. Sorot mata keduanya terlihat sangat jelas, penuh dengan kejutan.

"Mah, Pah, kalau udah enggak cocok, pisah aja, gak apa-apa," ujarnya dengan suara tegas, "jangan terus ribut bawa-bawa nama Aluna!"

Setelah mengatakan hal itu, gadis itu hendak pergi, berencana untuk meninggalkan keduanya. Namun, belum sempat melangkah jauh, tangannya tiba-tiba ditarik oleh Sandra dan dicengkeram kuat, membuat gadis itu meringis kesakitan. Tersirat ketegangan dan perasaan yang rumit di antara mereka.

"Siapa yang mengajarimu bersikap tidak sopan seperti itu?" desak Sandra, membuat Aluna menatap tajam sang Mamah.

"Mamah," Aluna menjawab dengan tegas, sambil menatap wajah Sandra yang kini menunjukkan ekspresi marahnya. "Mamah yang selalu mencontohkan Aluna bagaimana bersikap tidak sopan kepada orang tua."

ALEONA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang