17 ALEONA.

594 58 9
                                    

"Kalian mau balas dendam?"

"Liam?"

Remaja bernama Liam itu segera memasuki ruang rawat Keenan, ia tak sendirian. Ada satu temannya yang menatap dingin keduanya, Ares dan Rano cukup kenal dengan mereka, Liam adalah sepupu dari Deyon.

Ares mengangguk. "Kairav lagi cari pelakunya, gua coba balas seperti biasa." Liam mengangguk paham.

Matanya beralih pada Deyon yang terbaring lemah, remaja itu mengepalkan kedua tangannya. "Sekolah mana?"

"Nusantara sama Bintara, Yam."

Mendengar kedua nama sekolah itu membuat Liam menghela napasnya. "Al, hubungi markas. Minta bantuan buat nangkapin siswa Bintara sama Nusantara."

"Lo mau turun tangan?" tanya sosok bernama Al itu.

Liam mengangguk. "Cari pelakunya, minta Zaidan buat penyergapan sama kepolisian," ucapnya dengan yakin.

"Oke, gua hubungin dulu." Remaja yang dipanggil Al itu keluar, tersisa mereka bertiga yang masih duduk memandangi kedua temannya itu.

Perlahan Keenan membuka kedua matanya, hal yang pertama dia lihat adalah atap berwarna putih. Ia melihat sekiling ternyata ada Ares, Rano dan juga Liam? Tunggu, Liam?

"Yam, lo di sini?" tanyanya dengan suara serak, membuat ketiga remaja itu mendekati brankar nya.

"Gua dapet kabar lo berdua kena korban, makanya gua minta Alvan buat bantuin kasus ini," jelasnya.

"Makasih Yam." Liam mengangguk.

"Udah jadi tugas gua, lagian emang gua yang pengen backing kalian semua." Perasaan mereka sedikit lega melihat bantuan dari ketua geng ini.

Iya circle pertemanan Kairav mendapatkan penjagaan dari anggota geng motor Bradiz, Deyon adalah sepupu dekat Liam. Liam sendiri yang menawarkan mereka untuk menjaga dan membantu circle ini, tak ada yang tahu bahwa dibalik kuatnya mereka ada yang lebih kuat yaitu Bradiz.

"Ini pada ke mana semua?" Liam sedikit heran karena memang biasanya mereka selalu ramai.

"Pada ngejer Kairav, lo tau sendiri temen lo yang itu kalo udah emosi gimana?"

ALEONA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang