11 ALEONA.

799 79 2
                                    

Malam ini, Aleo merenung dalam ketidakpastian di sudut kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, Aleo merenung dalam ketidakpastian di sudut kamarnya. Ia memilih melewati makan malamnya, sibuk memetik gitar yang berada di pangkuannya.

Pikirannya dipenuhi oleh berbagai pertimbangan, terutama tentang gadis yang beberapa kali telah mengusik ketenangannya. Aleo bingung mengapa perasaannya terhadap Aluna begitu rumit. Ia merasa tidak nyaman ketika Aluna memanggilnya 'abang,' sesuatu yang tidak biasa baginya.

Aluna, gadis yang hanya bertemu dengannya dua kali, telah mengambil tempat istimewa dalam benak Aleo. Kedatangan Aluna dalam keadaan yang kurang baik membuat Aleo semakin tertarik pada gadis itu.

Hatinya berdebar ketika mendengar cerita tentang luka lebam di lengan Aluna. Rasanya seperti ada dorongan kuat di dalam dirinya untuk melindungi gadis itu. Aleo juga merasa heran karena sampai saat ini ia tidak mendengar kabar apapun tentang Aluna.

Sudah tiga hari berlalu, dan selama itu, Aleo dan yang lainnya tidak mendapatkan kabar dari Aluna setelah insiden luka fisik yang dialaminya. Keadaan semakin rumit dengan berita tentang Altan yang masuk rumah sakit akibat sesak napas. Remaja itu harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk pemulihan imunnya.

Kabar dari Kairav membuat Aleo semakin khawatir. Ketika tahu Altan, sahabatnya, mengalami pingsan di rumah Aluna, dan sekarang gadis itu tidak ada di tempat. Pertanyaan yang tak terhindarkan mulai muncul di pikirannya. Apakah Aluna baik-baik saja? Di mana dia sekarang? Rasa khawatir ini semakin menguat, dan Aleo merasa perlu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Aleo meraba mejanya dan menemukan ponselnya. Ketika ponselnya berdering, tanpa ragu, dia mengangkat panggilan tersebut. Apakah ini kabar tentang Aluna?

"Halo?" Aleo menjawab telepon dengan hati yang berdegup kencang.

"Ale, lo mau ikut gak?"

Suara Kairav terdengar di seberang sana. Aleo merasa lega bahwa ini hanya panggilan dari temannya. Apa yang ingin Kairav tawarkan kali ini?

"Ikut ke mana, Kai?" tanya Aleo dengan rasa penasaran yang besar.

"Jenguk Altan, sekalian nanyain Aluna. Dia 'kan hilang tuh."

Mendengar kabar tentang Aluna, Aleo tidak bisa menahan perasaan khawatirnya. "Boleh, jemput saya habis ini."

"Siap-siap gua ke sana, Le."

Aleo segera bersiap dan mempersiapkan diri untuk pergi. Dengan tongkatnya dan tas kecil yang berisi ponsel, dia meninggalkan kamarnya untuk bertemu dengan Kairav dan mendapatkan kabar tentang Aluna serta Altan.

"Mau ke mana kamu, Leo? Rapih banget, ayo makan dulu." Ayahnya, Dani, tiba-tiba saja ada di depan pintu kamarnya. Aleo menggelengkan kepalanya saat mendengar ajakan sang ayah.

"Duluan saja, Yah. Leo mau ke luar."

Aleo berusaha untuk tidak terlalu lama berlama-lama di rumah dan menjauhkan Azkia dari informasi mengenai kepergiannya.

ALEONA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang