23 ALEONA.

562 83 374
                                    

Satu Minggu berlalu...

Keadaan mencekam kemarin sudah terlewati begitu saja, hari-hari mereka terus memberikan semangat kepada Keenan dan Deyon. Bahkan kini para pelaku pembuat onar itu sudah dibawa ke pihak berwajib, tentu saja dengan wajah yang tidak mulus alias babak belur.

Kairav, Ares, dan Rano membalaskan dendam mereka sesaat sebelum para pelaku dibawa pihak kepolisian, mereka bertiga seakan-akan membuat skenario bahwa para pelaku memberontak ketika mereka tangkap. Untuk itu mereka sempat berkelahi, jelas itu adalah bualan semata.

Pada kenyataannya adalah ketiga orang itu melancarkan aksinya begitu mendengar kabar bahwa para pelaku sudah ditangan Bradiz, mereka jelas melakukan hal itu diam-diam tanpa dicurigai yang lain.

Dan kini mereka tengah berlibur bersama di pantai, Jem dan Betara lah yang mengusulkan ide tersebut. Kairav dan Ares langsung menyetujui mengingat kondisi mereka kemarin sedikit tertekan.

"Woi, Aluna, lo apain badan gua?!"

Baru saja mereka selesai makan siang dan kini teman-teman mereka berulah kembali?

Teriakan Kevin tadi membuat Aluna tertawa, dirinya tadi sangat bosan melihat Kevin nampak begitu nyaman berbaring di pasir pantai membuat ide jail Aluna muncul.

Dengan menarik Lyon dan juga Elang, ketiga remaja itu memutuskan untuk mengubur tubuh Kevin. Sedangkan yang lain sibuk bermain dengan dunianya, ada yang bermain voli dan ada yang bermain air.

Aluna merasa tugasnya beres pun, kembali cekikikan melihat Kevin yang sudah tidak bisa bangkit akibat gundukan pasir itu.

"Nyenyee rasain wlee," ujarnya sambil menjulurkan lidah bermaksud mengejek Kevin.

"Yoai ada gunung di dada Kevin," celetuk Lyon membuat yang mendengar itu terbahak.

"Woah asem, maksud lo apaaa?!" Kevin meradang saat melihat dua gundukan yang sengaja dibuat oleh Lyon dan juga Elang.

Aluna kembali duduk di samping Aleo, gadis itu masih setia terbahak hingga membuat Aleo tersenyum tipis mendengar itu. Berbeda dengan Elang yang sudah terbaring akibat tak kuat menahan gelak tawa melihat Kevin yang sudah terbujur kaku tak bisa bergerak.

Meskipun Kevin berusaha sekuat tenaga agar terbebas hanya saja pasir yang membungkus dirinya begitu berat, sehingga hanya menampilkan retakan kecil.

"Woi bantuin gua kek!"

Teriakan itu berhasil mengalihkan perhatian yang lain, seketika mereka semua terbahak melihat Kevin yang tak berdaya di bawah gundukan pasir tersebut.

"Kamu ini Lun, jail sekali. Kasian Kevin harus teriak kayak gitu," ucap Aleo dengan mengusap kepala Aluna.

ALEONA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang