Di koridor rumah sakit, terlihat sepasang remaja tengah berjalan bersama. Gadis itu dengan setia memeluk erat lengan pemuda yang tengah menenteng sebuah kresek hitam, langkah kaki mereka pelan membuat banyak pasang mata mencuri perhatian kepada dua orang itu.
Aluna asik merangkul lengan Aleo, gadis itu sesekali berceloteh membuat Aleo tersenyum sepanjang jalan.
"Eh iya, kita sekalian beli minum enggak, sih?" tanya gadis itu sambil mendongakkan kepalanya menatap wajah Aleo.
Aleo yang merasa diperhatikan segera menundukan kepalanya, dirinya lagi-lagi mengelus kepala Aluna. Tidak tahukah dia, bahwa kini pipi Aluna sudah memerah?
"Boleh, sekalian biar enggak bolak-balik."
Aluna memutuskan kontak mata mereka, memilih mengiakan lalu menarik tangan Aleo untuk menuju ke kantin membeli beberapa minuman.
Dilain sisi Kairav telah sampai pada parkiran rumah sakit, remaja itu lantas membuka helm dan melihat ke arah belakang. Di mana Ares kini tengah melamun, dia tahu apa yang sahabatnya sedang pikirkan.
"Lo enggak mau turun res? Mau sampe kapan?"
Ares yang mendengar itu segera mengerjapkan matanya, lalu mengangguk dan turun dari motor milik Kairav.
"Dosa engga, ya? Gua kabur begini," katanya membuat Kairav terkekeh.
"Gaya lo inget dosa, padahal lo aja sering banget kabur-kaburan." Ares hanya menampilkan senyum tipisnya.
"Gua jadi takut balik, Kai," celetuknya.
Kairav yang mendengar itu terbahak, remaja itu mencabut kunci motornya lalu menyimpannya dalam saku celananya.
"Mau nginep tempat gua?" tawarnya, Ares hanya menggelengkan kepalanya.
"Manjat lagi ajalah." Kairav hanya mengangguk.
Kedua remaja itu perlahan berjalan di koridor yang lumayan sepi itu, masing-masing dari mereka sibuk dengan pikirannya sendiri hingga akhirnya suara dering telepon milik Ares berbunyi.
"Kai, bapak gua nelepon anjir! Woi ini gimana?"
"Angkatlah, gitu aja repot," jawab Kairav dengan santai.
Ares yang melihat itu segera mendorong tubuh Kairav hingga remaja itu menabrak tembok, dengan segera ia menetralkan degup jantungnya sebelum akhirnya memberanikan diri untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Halo, Pah."
Dalam hati Ares sudah meramalkan doa agar tidak kena amuk, berbeda dengan Kairav yang sudah menatap jail sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEONA [ TERBIT ]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP! BELUM DIREVISI Follow dulu jangan lupa. *** "Saya hanyalah manusia tangguh yang tak sempurna, tapi bersamamu ketidaksempurnaan itu menjadi berwarna." Aleo Kertagama, seorang remaja lelaki yang memiliki banyak kekurangan, salah s...