"Teman sejati adalah yang selalu ada, baik dalam badai maupun matahari terang."
ー Elrano Samudra.Sepulang sekolah Kairav tanpa berbicara banyak langsung menyuruh mereka untuk ke tempat biasa, mereka jelas mengangguk semangat terlebih lagi karena masalah ini. Sepanjang mata pelajaran berlangsung kelas mereka dipenuhi dengan aura permusuhan, membuat guru yang mengajar bertanya-tanya tentang apa yang terjadi di sini.
Kairav merencanakan dengan cermat, mengatur kode yang diperlukan untuk teman-temannya. Ketika tiba saatnya, mereka semua berkumpul di tempat yang telah disepakati. Cahaya jalan mulai meredup, dan suasana sepi memberi mereka kesempatan untuk merencanakan tindakan balas dendam terhadap Wira.
Sementara itu, Ares memberikan petunjuk terperinci tentang rencana mereka kepada yang lain. Mereka semua duduk bersama, mematangkan rincian dengan hati-hati. Tindakan mereka memang salah, tetapi karena rasa emosi yang sudah disimpan sejak tadi membuatnya sedikit gelap mata.
Ketika waktu beranjak, Kairav dan Ares keluar dari tempat persembunyian mereka dan menunggu dengan sabar di jalanan sepi. Wira muncul dari jauh menggunakan sepeda motornya, dia terlihat baru selesai dari kegiatan ekstrakurikulernya, sepertinya tidak curiga akan rencana yang tengah disusun oleh teman-temannya.
Dengan hati berdegup kencang, Wira merasakan perasaan cemas saat mendengar suara kendaraan bermotor seperti tenga mengikutinya. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, terutama setelah melihat motor milik Kairav dan Ares di spionnya. Wira yang memang paham pada keadaan memilih untuk mempercepat laju motornya, mencoba untuk semakin menjauh dari kedua orang itu.
Namun, motor milik Kairav dan Ares terus mencoba mendekatinya, mereka dengan cerdik mengikuti Wira dengan jarak yang tidak terlalu dekat. Wira merasa semakin tertekan, memutuskan untuk mengambil jalur pintas yang lebih gelap dan sempit, berharap bahwa ia bisa menghindari dua orang tersebut.
Kairav dan Ares tidak ingin membuat Wira merasa terkepung, jadi mereka tetap menjaga jarak yang wajar sambil tetap mengikuti. Mereka berdua tahu kapan mereka akan menyerang Wira, jadi mereka membiarkan Wira untuk merasa tertekan terlebih dahulu.
Saat Wira memasuki jalur pintas yang gelap, ia tiba-tiba berhenti dan mematikan mesin motornya. Kairav dan Ares berhenti juga, mempertahankan jarak mereka yang cukup untuk membuat Wira merasa terintimidasi. Dalam gelap, Wira dan dua temannya saling menatap, perasaan tegang mewarnai suasana.
Dengan tatapan tegas, Kairav berbicara, "Wira, Wira. Cara lo ngejatuhin orang jelek banget sumpah, mau gua contohin enggak?"
Wira merespon dengan mengangkat alis, agak terkejut dengan pernyataan yang tiba-tiba itu. Ekspresinya memperlihatkan campuran antara kebingungan dan antisipasi akan lanjutan dari pembicaraan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEONA [ TERBIT ]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP! BELUM DIREVISI Follow dulu jangan lupa. *** "Saya hanyalah manusia tangguh yang tak sempurna, tapi bersamamu ketidaksempurnaan itu menjadi berwarna." Aleo Kertagama, seorang remaja lelaki yang memiliki banyak kekurangan, salah s...