Sesuai janji yang sudah dibuat kini sepulang sekolah Aluna langsung saja bergegas keluar, bahkan ia lebih dulu keluar dari halaman sekolah meninggalkan teman-temannya. Altan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Aluna yang begitu terlihat antusias.
Namun, ketika sampai di rumah Aluna dibuat terkejut saat melihat Sandra yang mengamuk pada Rendra, bahkan Aluna bisa melihat dengan jelas Sandra menangis tidak biasanya.
Aluna hanya bisa diam menatap bingung perseteruan antara kedua orang tuanya, kakinya perlahan mendekat dan mendengar jelas pertengkaran itu. Hingga akhirnya sebuah kalimat membuat langkahnya berhenti.
"Meskipun Aluna bukan anak kandungku, aku tetap akan membawanya jika kamu tidak mau dimadu."
Perkataan Rendra membuat Aluna terdiam membeku, perasaan senang tadi berubah seketika. Entah kenapa matanya tiba-tiba berembun, Aluna berharap perkataan tadi hanyalah sebuah kebohongan.
"Setelah aku berusaha susah paya mengemis meminta salah satu anak Kirana, kini anak itu mau kamu bawa juga?!" jerit Sandra membuat Aluna bersandar pada dinding rumahnya, gadis itu menundukkan kepalanya membiarkan air matanya mengalir.
"Kamu mau buat rahasia selama hampir 18 tahun ini terbongkar sia-sia karena kelakuan bejadmu? Rendra! Tolong berpikir jernih, aku bersusah payah meminta salah satu dari mereka untuk jadi anakku, agar apa? Agar aku bisa tetap bersama kamu!" Sandra memukul tubuh Rendra dengan emosi. Sandra tidak rela jika ia bercerai dengan Rendra, ia juga tidak mau jika harus memiliki madu.
"Pilihan ada di kamu, Sandra. Kamu mau kita tetap bersama, maka terimalah Cantika dia kini tengah mengandung anakku."
Fakta itu membuat kedua perempuan di sana terkejut sekaligus patah hati, Aluna perlahan menyusut hingga kini terduduk di lantai sambil menangis. Gadis itu mencoba menahan isakannya karena masih ingin mengetahui tentang perdebatan orang tuanya.
"Ingat Sandra, kamu sampai kapanpun tidak bisa hamil! Sekarang Cantika tengah mengandung anakku, darah daging aku sendiri! Jadi, aku pertegaskan sekali lagi denganmu, pilih bercerai apa kamu menerima Cantika?"
"Sandra dengar, aku tidak pernah memaksa kamu mengambil Aluna dari orang tuanya. Sedari awal aku tidak menyetujui itu, aku lebih memilih bayi dari panti asuhan. Tapi kamu terlanjur mengemis dan berharap mendapatkan Altan."
Sandra menggelengkan kepalanya, sedangkan Aluna kini semakin terisak dan mulai memukuli dadanya. Satu pertanyaan terlintas dipikirannya, apa hubungannya dia dengan Altan?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEONA [ TERBIT ]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP! BELUM DIREVISI Follow dulu jangan lupa. *** "Saya hanyalah manusia tangguh yang tak sempurna, tapi bersamamu ketidaksempurnaan itu menjadi berwarna." Aleo Kertagama, seorang remaja lelaki yang memiliki banyak kekurangan, salah s...