52 ALEONA.

495 26 0
                                    

Hari ini, anak-anak D'Voguex kembali menjenguk Aluna yang berada di rumah sakit jiwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, anak-anak D'Voguex kembali menjenguk Aluna yang berada di rumah sakit jiwa. Awalnya, petugas hanya memperbolehkan beberapa dari mereka saja yang masuk. Mereka yang akan siap bergiliran terdiam ketika Rajes datang dan dengan baik hati memperbolehkan mereka semua masuk ke dalam ruang rawat Aluna.

Mereka melihat Aluna yang sedang duduk terdiam, memeluk erat boneka yang diberikan oleh Betara. Saat mereka masuk, Aluna mendadak menatap mereka dengan tatapan tajam membuat mereka merasa gugup dan takut gadis itu mengamuk.

Namun, Ares dengan sabar dan lembut menjelaskan, "Aluna, kita adalah sahabat kamu. Anak-anak D'Voguex datang pengen jenguk kamu."

Aluna terdiam sejenak, lalu perlahan mengangguk. Tatapan tajamnya mulai mereda, dan dia kembali memeluk erat boneka pemberian Betara. Aluna memberi isyarat kepada mereka untuk duduk di sebelahnya. Keenan yang membawa boneka mengikuti permintaan Aluna dengan hati-hati, berusaha membuat Aluna merasa aman.

Melihat Keenan yang berhasil duduk di samping Aluna tiba-tiba saja gadis itu turun dan duduk di bawah bersama yang lain. Sontak membuat Keenan merasakan kejutan besar membuat beberapa dari anak-anak D'Voguex tertawa kecil melihat raut wajahnya.

Tawa kecil dari teman-temannya membuat Keenan merasa kesal, tetapi dia tersenyum dan merasa bahagia melihat Aluna yang nampaknya mulai merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Mereka semua duduk bersama dalam keheningan, saling mendukung satu sama lain di tengah situasi yang sulit ini.

"Itu apa?" Aluna menunjuk pada tote bag yang dibawa oleh Lyon, sedangkan remaja itu langsung menyerahkannya.

"Ini ada susu, coklat, sama cemilan kesukaan kamu, bilang apa coba?" ujarnya begitu melihat Aluna yang menatap tote bag dengan binar.

Aluna tersenyum untuk pertama kalinya sejak mereka datang. "Terima kasih, Lyon. Kamu baik." Dia mulai membuka kantong tersebut dan melihat semua makanan kesukaannya di dalamnya.

"Kita juga bawa mainan, kamu suka enggak?" tanya Kevin sambil menyerahkan pemberiannya.

Sementara itu mereka hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat satu set mainan masak-masakan, mereka tidak mengerti akan jalan pikiran Kevin yang terlalu random.

Aluna mengambil mainan masak-masakan dari Kevin dan tertawa kecil. "Terima kasih, Kevin. Ini lucu." Meskipun tidak sepenuhnya mengerti maksud Kevin, Aluna menghargai upaya mereka untuk membuatnya merasa lebih baik.

"Jem," panggil Aluna tiba-tiba, membuat pemilik nama menatapnya dengan lembut.

"Iya, kenapa Lun?" tanyanya.

"Kamu nanti bawain aku bakso, ya?"

"Jangan pakai mie kuning, benar?" Aluna menggelengkan kepalanya, membuat Jem merasa kebingungan. Sedangkan yang lain hanya mendengarkan percakapan itu.

"Aku mau bakso sama sayur aja, nanti beliin, ya?" pintanya dengan ekspresi yang gemas membuat Deyon yang berada di samping Aluna langsung mencubit pipinya.

ALEONA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang