Terlihat kali ini Aleo tengah bersantai setelah menghabiskan waktu belajar bersama Ilyas. Pemuda itu menikmati segelas es jeruk, dan seperti biasa, ia cenderung untuk membiarkan pikirannya melayang jauh.
Kairav datang tanpa disadari oleh Aleo, yang sepertinya tengah dalam lamunannya. Kairav melihat Aleo yang terlihat melamun dan hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Dor!"
Aleo terkejut ketika tiba-tiba diganggu oleh Kairav. Dengan ekspresi sinis, pemuda itu menatap Kairav, tetapi remaja yang mendapatkan tatapan sinis itu sama sekali tidak peduli dan dengan seenaknya duduk di samping Aleo.
"Lo gak ada kerjaan apa, ya?" tanya Kairav, bahkan tanpa izin, dia sudah mulai meminum es jeruk milik Aleo.
"Iya memang gak ada."
Kairav meletakkan gelas yang sudah kosong kembali ke atas meja, sambil memandang tajam ke arah Aleo. "Ngelamun mulu, nanti kesambet mampus!"
Aleo menjawab, "Gak akan."
Suasana menjadi hening. Aleo tenggelam dalam pikirannya sendiri, sementara Kairav sibuk dengan ponselnya. Hanya suara ringan dari ketukan papan keyboard ponsel yang memecah keheningan di antara mereka.
"Le, Aluna sepertinya punya masalah serius," kata Kairav. "Dia lagi bertengkar dengan Altan, terus ada luka di tubuhnya."
Aleo mengangkat alisnya, "Luka? Apa yang terjadi, Kai?"
"Gua enggak tahu. Ternyata yang Betara omongin waktu itu bener," kata Kairav. "Aluna gak baik-baik aja, Le. Gua udah curiga dari waktu kita makan malam bareng, anehnya Aluna enggak mau cerita apa pun sama kita."
"Apa mungkin dia belum siap?" Aleo berpikir sejenak. "Biarkan saja dulu, beri mereka waktu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri." Kairav hanya bisa mengangguk setuju.
"Kamu bilang Aluna dan Altan bertengkar. Apa yang bisa jadi penyebabnya?" tanya Aleo.
Kairav hanya menggeleng, "Gua gak tahu detailnya. Tapi gak mungkin kalau Aluna disakitin sama Altan."
Aleo mengangguk, "Ya, kita memang tidak yakin, tetapi mungkin ada baiknya kita mencari tahu lebih lanjut, Kai."
Kairav merenung sejenak, kemudian mengangguk setuju. "Iya, lo benar. Kita perlu cari tahu apa yang terjadi sama Aluna."
Setelah percakapan singkat itu, suasana kembali menjadi hening di antara Aleo dan Kairav. Kairav menatap ponselnya sebentar sebelum akhirnya menyimpannya dengan perasaan gelisah.
"Lupain dulu masalah Aluna," kata Kairav, mencoba mengalihkan pembicaraan ke hal lain. "Ada satu hal tentang Altan yang buat gua penasaran, Le."
"Apa?" tanya Aleo dengan rasa penasaran yang mendalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEONA [ TERBIT ]
Fiksi RemajaPART MASIH LENGKAP! BELUM DIREVISI Follow dulu jangan lupa. *** "Saya hanyalah manusia tangguh yang tak sempurna, tapi bersamamu ketidaksempurnaan itu menjadi berwarna." Aleo Kertagama, seorang remaja lelaki yang memiliki banyak kekurangan, salah s...