Aluna pulang ke apartemen Dzaka setelah seharian bersama Aleo. Ketika dia membuka pintu, dia merasa bingung dengan pemandangan yang ada di dalam. Seorang wanita cantik dan anggun berdiri di tengah ruangan, tersenyum lembut ketika Aluna masuk.Aluna berhenti sejenak, mengernyitkan dahi dalam kebingungan. "Gua enggak salah masuk 'kan? Tapi ini sandinya cocok kok," gumamnya pelan.
Wanita itu tertawa lembut dan menghampiri Aluna. "Enggak, kamu engga salah masuk kok. Kamu pasti Aluna, 'kan? Aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Dzaka."
Aluna semakin bingung. Dia menatap wanita itu dengan ragu. "Maaf, tapi kamu siapa?"
Saat itu, Dzaka muncul dari salah satu ruangan dan tersenyum lebar melihat Aluna. "Aluna! Kamu sudah pulang?"
Aluna memandang Dzaka dengan ekspresi kebingungan. "Ayah, ini siapa?"
Dzaka berjalan mendekati Aluna dan menyentuh pundaknya dengan lembut. "Aluna, ini Laura. Laura adalah calon istri ayah."
Aluna terdiam sejenak, mata dan mulutnya ternganga, mencoba memproses informasi yang baru saja dia dengar. Sejak kapan ayahnya menjalin hubungan dengan seorang perempuan? Pikiran Aluna berputar cepat, mencoba menghubungkan semua potongan informasi yang baru saja dia dapatkan. Matanya beralih dari Dzaka ke Laura, mencoba mencari tanda-tanda yang mungkin sudah dia lewatkan.
Dzaka merasa kebingungan dan khawatir melihat reaksi Aluna. "Aluna, apa kamu baik-baik saja?"
Aluna mengangguk pelan, mencoba menyusun kata-kata dalam pikirannya. "Ayah, maafin Luna. Luna hanya ... terkejut," ucapnya sambil memamerkan senyumnya.
Dzaka tersenyum lebar. "Iya enggak apa-apa, Aluna. Kami juga kaget dengan reaksi tadi."
Laura ikut tertawa lembut. "Tapi tadi kamu terlihat sangat lucu, Aluna."
Aluna merasa sedikit canggung, tetapi senang mendengar bahwa reaksinya membuat mereka tersenyum. "Selama ini ayah selalu sendiri, makanya Luna kaget. Jadi ini pacar ayah?" tanyanya dengan antusias.
Dzaka dan Laura saling pandang dengan senyuman. "Iya, Laura adalah seseorang yang sangat istimewa bagiku, dan kita merasa nyaman satu sama lain," jelas Dzaka.
Laura yang mendengar itu tersipu, pipinya memerah. Aluna dengan cepat menangkap momen itu dan memberikan senyum genit. "Duh, aduh ada yang lagi salting nih," godanya sambil tertawa ringan.
Dzaka yang melihat itu juga ikut tertawa, merasa senang saat Aluna terlihat nyaman bersama Laura. Laura memalingkan wajahnya untuk tidak menatap Aluna, berusaha menahan senyuman yang tak bisa disembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEONA [ TERBIT ]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP! BELUM DIREVISI Follow dulu jangan lupa. *** "Saya hanyalah manusia tangguh yang tak sempurna, tapi bersamamu ketidaksempurnaan itu menjadi berwarna." Aleo Kertagama, seorang remaja lelaki yang memiliki banyak kekurangan, salah s...