14 ALEONA.

718 73 0
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14. KUMPULAN LUKA

Masih di parkiran pantai, terlihat dua manusia dengan perbedaan usia yang jelas. Salah satunya tengah menggendong seorang anak kecil. Kini, mereka bersiap untuk pulang. Setelah bercakap-cakap dengan Dzaka, mereka bertiga memasuki mobil milik Aleo. Kairav meletakkan Azkia di kursi belakang sebelum duduk di kursi pengemudi.

Aleo hanya diam, dan mobil mereka melaju menjauhi pantai. Kairav sibuk menyetir, sementara Aleo tampak tengah memandangi jalanan dengan pandangan samar.

"Kai, apakah kamu berpikir Aluna akan mengalami perlakuan buruk lagi dari ibunya?"

"Entahlah, Al," jawabnya sambil tetap fokus pada jalanan.

"Lagian, gua juga heran sama masalah keluarga mereka. Aluna sampai harus dibawa pergi sama pamannya karena disiksa emaknya."

Aleo tetap diam, mendengarkan jawaban dan komentar Kairav.

"Sebenarnya akar permasalahan ada di orang tua mereka, Aluna yang selama ini dianggap masalah oleh ibunya karena Altan selalu sakit jika dekat dengannya, tapi lebih sakit kalau dijauhkan," kata Aleo sambil menjelaskan lebih lanjut.

Kairav tetap diam, mendengarkan penjelasan dari Aleo tentang akar permasalahan keluarga Aluna.

"Altan sama Aluna itu terlihat seperti anak kembar yang gak bisa dipisahkan, entah seberapa banyak rahasia yang mereka simpan, hal itu membuat mereka terikat satu sama lain," ujar Aleo dengan penuh perhatian.

"Altan sakit, mungkin obatnya adalah Aluna dan kalian. Tanpa Aluna, Altan akan semakin menderita," tambahnya serius.

Kairav terdiam sejenak, sebelum akhirnya Aleo membuka suara kembali. "Mungkin mereka hanya membutuhkan waktu untuk mulai membuka diri bersama-sama." Kairav hanya melirik Aleo serius, "kita harus mendekati mereka dengan hati-hati, jika kita tidak peka, mereka mungkin akan terus menyimpan rahasia mereka sendiri," lanjut Aleo.

Kairav menyadari bahwa Aleo benar. Ada sesuatu yang disembunyikan oleh kedua anak itu, dan mereka perlu mendekatinya dengan penuh perhatian untuk membantu mereka membuka diri.

"Tapi Le, bukannya itu privasi mereka, ya? Kita sebagai teman gak seharusnya ikut campur?" Aleo mempertimbangkan kata-kata Kairav sejenak sebelum mengangguk setuju.

"Manusia memang memiliki privasi masing-masing, termasuk saya, kamu dan mereka. Tapi, pada akhirnya, keputusan untuk berbagi atau menyimpannya kembali lagi ke mereka. Tugas kita hanya bertanya, mendengarkan, dan memberikan saran jika mereka membutuhkannya," tambah Aleo dengan bijaksana.

"Tepatnya, beberapa dari mereka mungkin membutuhkan bimbingan untuk mengatasi masalah mereka, sementara yang lain hanya ingin mengekspresikan perasaan mereka. Tapi dalam kasus ini, mereka butuh semuanya, karena keputusan yang salah bisa membuat mereka menyakiti satu sama lain," jelas Aleo dengan bijak.

ALEONA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang