Di dalam kelas yang tenang, akibat jam pertama kosong sehingga murid TSM 01 lebih memilih untuk berdiam diri. Setelah kejadian tadi, Kairav dibawa pergi oleh Jem dan Lyon ke kantin sekolah. Sedangkan yang lain melakukan kegiatan masing-masing, ada yang bermain game, tidur dan terakhir mengobrol sambil bercanda.
Kairav kembali ke kelas dengan Jem dan Lyon yang membawa satu kresek sedang berisikan cemilan, mereka semua menikmati waktu kosong yang ada. Percakapan mereka dipenuhi dengan tawa, tanpa menyadari bahwa ketenangan itu akan segera terpecahkan.
Pintu kelas tiba-tiba terbuka dengan keras, mengejutkan semua orang di sana. Pandangan semua orang tertuju kepada Ares yang memasuki ruangan. Wira mengalihkan perhatiannya dari Rian dan menoleh ke arah pintu. Secara mengejutkan Ares berjalan dengan langkah mantap menuju bangku Wira, dengan gerakan tiba-tiba, ia meraih kerah baju Wira dan memukul telak wajahnya.
Begitu Ares memukul Wira membuat suasana kelas langsung berubah. Kursi-kursi yang biasanya rapih tergeser, dan para murid berdiri bahkan meloncat dari bangkunya secara mendadak. Kegaduhan ini menarik perhatian seluruh kelas, dan pandangan mereka terpaku pada adegan yang terjadi di tengah ruangan.
Kairav yang sebelumnya asik memakan jajanan bersama yang lain, memilih untuk menonton santai sambil memakan kuaci. Dia paham kenapa Ares bisa semarah itu, disaat murid lain terkejut dia hanya duduk tenang sambil melemparkan kulit kuaci ke depan berharap mengenai mereka berdua.
Sementara itu, Ares masih memegang erat kerah baju Wira. Ekspresinya terpancar kemarahan dan kekecewaan. Dia menuntut penjelasan atas tindakan tersebut, dengan nada suara yang memaksa. "Ngaku sama gua kalau lo yang ngasih video itu ke Cece?!"
Remaja itu, yang wajahnya terasa sakit akibat pukulan tadi, terkekeh dengan nada meremehkan. "Tau dari mana? Cece yang bilang? Lo apain dia, bangsat?" Dengan tiba-tiba, Wira menarik kerah seragam Ares, mencoba membalas perlakuan Ares.
Tampaknya kejadian ini seperti menghipnotis seluruh kelas. Semua mata tertuju pada pertengkaran yang berlangsung di hadapan mereka. Murid-murid saling berbisik, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka tidak bisa mempercayai bahwa Ares, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang tenang, bisa melakukan sesuatu yang sekuat ini.
Ares menatap tajam wira, tanpa meredam amarah dimatanya. "Gua tau dari Naura, bahkan dia bilang kalo lo sendiri yang datang ke sana, Wira." Suaranya menembus kebisingan di kelas tersebut.
Pernyataan Ares itu seakan menggantung di udara, menciptakan keheningan yang menegangkan di kelas. Pandangan semua orang beralih antara Ares dan Wira, seperti mencari tahu bagaimana Wira akan menanggapi tuduhan baru ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEONA [ TERBIT ]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP! BELUM DIREVISI Follow dulu jangan lupa. *** "Saya hanyalah manusia tangguh yang tak sempurna, tapi bersamamu ketidaksempurnaan itu menjadi berwarna." Aleo Kertagama, seorang remaja lelaki yang memiliki banyak kekurangan, salah s...