33 ALEONA.

453 27 4
                                    

"Kelamnya hari-harimu tidak bersifat selamanya."
- Antares Arsenda.

Setelah Kairav mengantarkan Aluna untuk masuk ke dalam mobil milik Dzaka, kini ia dan Aleo berdiri menunggu kedatangan pria tersebut. Mereka tidak menyangka akan menyaksikan sendiri bagaimana rapuhnya Aluna, semua emosi yang gadis itu luapkan bahkan membuat dia dan yang lain seolah ikut merasakan penderitaannya.

Bahkan dari sini mereka berdua menyaksikan Dzaka yang marah lalu keluar dari warung, Aleo maupun Kairav segera berdiri tegak ketika Dzaka menghampiri mereka.

"Aluna sudah masuk?" Mereka berdua mengangguk bahkan bisa dilihat Aluna yang sudah tertidur di dalam mobil.

Dzaka menghela napasnya saat melihat Aluna sudah tertidur lelap, pria dewasa itu kembali menutup pintu mobil dan menatap mereka berdua.

"Om akan membawa Aluna untuk beberapa saat, datanglah ke apartemen jika ingin bertemu Aluna." Kedua anak itu mengangguk, sebelumnya mereka sudah tau letak apartemen milik Dzaka sehingga jika mereka akan bertemu dengan Aluna tidak akan susah.

"Tapi jangan sampai Altan tau, jika kalian membawa teman yang lain usahakan letak apartemen saya tidak diketahui oleh Altan ataupun bocor ke keluarganya."

Aleo dan Kairav mengangguk patuh, setelahnya Dzaka berpamitan pada mereka dan segera meninggalkan tempat tersebut. Kali ini gantian Altan lah yang mengamuk di dalam, remaja itu berteriak marah pada keluarganya.

Kairav yang melihat itu hanya bisa menghela napasnya, yang satu sudah aman muncul lagi versi lelakinya. Altan juga mempertanyakan tentang ketidakadilan yang terjadi pada dirinya ataupun Aluna.

Altan mengutarakan isi hatinya, selama ini dia selalu berusaha ngejaga Aluna saat tau Aluna itu kembarannya. Akan tetapi karena dirinya lemah membuatnya menimbulkan masalah baru buat Aluna. Altan juga berkata bahwa kebahagiaan dia itu saat ngeliat Aluna tersenyum karena bagaimanapun dunia Altan hanya berpusat pada Aluna.

Altan selama ini semangat untuk berobat demi Aluna, karena dia ingin bisa bebas beraktivitas. Bahkan tanpa orang tua sadari Aluna dan Altan melakukan sebuah janji, jika Altan sembuh nanti Aluna akan membawa dia untuk pergi menjelajah alam.

Altan selama ini selalu patuh apapun yang diucapkan oleh Aluna, bahkan disaat dia mogok melakukan cuci darah, Aluna akan membujuknya dengan membawakannya hadiah sebagai bentuk apresiasi kalau Altan mau cuci darah.

ALEONA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang