Suara ricuh itu membuat para pengunjung berhamburan teriak ketakutan. Hasan dan para pengunjung cafe saling terperanjat dan tercekat.
Dua orang lelaki tengah asyik adu jotos dan seorang wanita di dekat mereka sudah memasang wajah takut dan panik.
"Tria, stop Tria ... !" pekik si wanita .
Dengan mata nanarnya. Berharap dua pemuda didepannya menghentikan tindakan brutal mereka."Berani loe jalan sama cewe gue dasar pengkhianat loe !" pekik lelaki yang menindih satu pria lainnya.
"Gue cuma nemenin dia, jangan asal ngomon loe bangs#t ! Loe, yang udah gak tahu diri, kurang sabar gimana dia sama cowo begajulan kaya loe!" Koar lelaki itu.
"Loe cuma bisa nyakitin dia!" Tambah bercuap lelaki yang berada tepat dibawah tindihan lelaki pertama.
pengunjung sudah dibuat riuh, beberapa dari mereka sudah berhamburan dengan ke was wasan. Tanpa terkecuali Hasan dan kawanannya, mereka sudah rotasi iris dengan kebingungan juga resah.
Decit kesal Arga Si cowo berperawakan kekar namun punya ciri khas senyuman manis dan gaya nada bicara yang agak sok gaulnya itu.
"Akh, ellah ! ada-ada ajah, udah macam sinetron dadakan gak sih?!" koment Arga dengan asal. Dan buat Hasan dan dua temannya bergumul menahan tawa mereka.
"Wah, jaga omongan loe yah, ckck suka bener" timbal Andri Agar terkikik.
"Sstt. gak jelas loe berdua, lu kira mereka lagi cosplay. Serius itu oncom !" pekik Iyan
Geleng Hasan pusing dengan ocehan tiga cecurut tak jelas di belakangnya itu.
"Musti di berantas ini mah?"ujar Hasan.
Pemuda itu melangkah cepat inisiatif mengambil seember air dari pantry cafe.
Arga, Andri, Iyan mengekori Hasan dengan tatapan penuh penasaran.
"Eh, mau ngapain loe San?" kepo Arga dengan agak melongo.
"Udah liat aja..." sahut Hasan menjinjing ember berisi air setengahnya. Andry menepuk bahu Iyan. "Gokil tuh bocah, jangan bilang dia mau...?"untai iyan tergantung.
bryuur...
guyur Hasan pada dua lelaki tersebut
sekaligus, sampai isi ember itu limpas.Terperanjat kedinginan dua jelmaan kucing dan tikus itu. Benar saja perkiraan iyan. Hasan benar benar tak kenal takut dan berani bertindak antimainstrem.
"Anj##$! edan, siapa yang nyiram gue woy!" pekik salah satu pria itu mengedar matanya cari pelaku.
"Kamprett ...siapa yang giniin gue hahrgh !" lontar satu lelaki lainnya.
Si wanita tak kalah syoknya, namun justru kekagetannya dan para pengunjung seketika berubah jadi tawa penuh kepuasan.
"Huuuuuhhh...hahahahaha...."sorak tawa pengunjung riuh.
"Pfffftt...hahahaha, seger banget itu pasti!" timbal Arga dengan terpingkal.
"Hahahha...,mantap betul!" sahut Iyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
L-E-N-T-E-R-A "Lima Simbol Sakral" [End]
General Fiction"Dimana keadilan yang kalian janjikan?" Jangankan memenuhi janji itu, sekedar mendengar saja. Kalian enggan!" Seorang pemuda berjalan terseok di tengah terik matahari sambil membawa sepanduk bertuliskan keluhannya. "Bebaskan Hasan prakasa putra, K...