Bismillahirohman nirrohim
Ketemu lagi sama keluarga Arman
Baca,vote & koment !!!
Yang gak vote/ koment cinta sama aku loh~ heheh canda .
Yuk lanjut !
🌺...Happy reading guys...🌺
apa arti hidup bagimu?
"bahagia bersama orang orang yang kau cintai?"Memiliki segala kesuksesan sesuai ekspektasi.?
Biarlah Kehidupan yang menjawab semua pertanyaan kalian semua.
🌺..................................................🌺
bruuugghhh ...
Hasan banting raga pemuda yang ber-iris dalam pandangan kosong tersebut di ranjang kos-kosannya.
Langkah Iyan dan Arga berburu, dalam jarak pandang dengan sirat penuh cemas.
"Heh, San! mau loe apain tuh si Andri ?!" selidik Arga terbalut resah.
"Yan, bawain air anget buruan!" intrupsi Hasan. "I-i-iya San!" angguk dia berlari ke dapur melaksanakan perintah.
"ARGA, elo ... ~ " tergantung kalimatnya, yang dipanggil sekadar Menatap siaga.
"Rrrggghhh, sial !" raung Hasan frustasi meremat puncak rambutnya dengan perasaan kalut.
"Apa-an San !?" tuntut Arga
Menoleh Hasan menyorot Andri dengan sinar iba.Lelaki itu mendesah ngilu dan terisak penuh sendu. "Kasih gue obat pliisss" parau suara Andri
Arga ikut menoleh mengamati gelagat Andri yang semakin pucat dan mengigil.
Sirat mata Arga getir."San, Andri Di-dia nge- drugs?" luncur Arga mengharap jawaban. Hasan membalas Arga dengan sorot mata yang mendalam, cukup membuat Arga paham maksud tatapan hening itu. Luruh bahu Arga menangkap Arti tatapan Hasan.
"g#bl#g !" teriak Arga kesal. bogeman bulat itu Arga hujamkan pada rahang Andri. Terperanjat Hasan menghadang Arga yang haus menghajar Andri.
"Arga !" bergelut tangan Hasan dan ia saling menangkis "Gak San, biar gue bikin otak dia seger , biarin gue abisin nih anak !" serbu Arga dengan dada yang berdentum kencang seperti suara gong.
"Percuma ga, Gue juga Kesel, tapi bukan gini caranya!" sarkas Hasan menarik tubuh Arga yang menindih Andri.
"Sana ambil ember buruan!" titah Hasan Arga menetralkan amarahnya, meredam, dan mengikuti arahan Sahabatnya itu patuh.Hasan memeriksa suhu tubuh Andri yang terus berkeringat dingin.
"Yan buruan mana air panas nya!" pekik Lelaki hitam manis itu.
Dia mulai Melucuti pakaian atas sahabatnya, Andri yang lemas berusaha keras menangkis tangan Hasan lakukan perlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
L-E-N-T-E-R-A "Lima Simbol Sakral" [End]
Narrativa generale"Dimana keadilan yang kalian janjikan?" Jangankan memenuhi janji itu, sekedar mendengar saja. Kalian enggan!" Seorang pemuda berjalan terseok di tengah terik matahari sambil membawa sepanduk bertuliskan keluhannya. "Bebaskan Hasan prakasa putra, K...