18.🍂 awal kemarau🍂

110 9 2
                                    

* Angin kemarau mulai menyisipkan hawa panas, menjejakan gersang dalam dahaga tiap insani yang terbelai.

Membawa sang empu  kembali terbelenggu rindu akan rasa  yang harap ampuh teduhkan kalbu. *

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Happy reading Sun'sans!

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di balik ruang kamar berdinding putih gading itu, selain aroma obat yang tercium pekat menusuki
Hidung, suara nyaring pemuda  telah riuh mendominasi, Ariel  tak  bisa berhenti tertawa akibat melihat kelucuan  muka tegang sekaligus malu Zain si adik manja yang tak pernah lepas mencari perhatian saudaranya,  namun tiba-tiba saja harus  terciduk  berduaan dengan seorang gadis.

Sudah setengah jam sejak gadis itu, pamit pulang setiba dua kakaknya datang, sayang mereka belum sempat saling berkenalan, tampaknya dia tahu jika berlama disana akan menambah rusuh suasana, alhasil Dion pun mengajak gadis itu pulang
Atas lirikan kode dari Zain.

"Udah dong, Ketawanya berisik tahu !" Keluh Zain menyumpal kedua telinganya dengan Tangan.

"Dek-dek-dek ... Udah berapa lama?"  Usik Raihan di depan muka adiknya.

"Apanya? " Decaknya sebal.

"Pacaran, kok gak pernah cerita, parah  kamu Zain " Usik Raihan mendesak.

" Aku gak pacaran ...." Bantahnya geram, memajang deretan gigi putihnya sambil melototi tajam.

" Massa? Ngibul mulu dosa Zain, mau jadi adek durhaka hah!"  Serapah Ariel.

"Ikh ... Dibilang bukan, dia cuma temen aja, kenapa sih pada kepo?" untainya agak merengek bak anak kecil saat di usili.

"Abang kepo ke adek itu wajar kalo loe kepo ke gue, itu kurang ajar" celetuk Raihan.

"Ck, gak adil dong itu namanya?"  Sambungnya sebal.

Melihat perangai muka bocah itu mulai kesal, Raihan langsung mengacak puncak rambut adiknya sebagai akhir keusilannya pada sang adik, di iringi tawa Puasnya.
Saat Ariel mengejek si bungsu dengan  wajah seribu emoji ciri khasnya.

"Yak ellah begitu doang sampe cemberut,   gak usah diterusin, Riel stop, euhm ... Ayah kemana?" Alihkan topik

"Tadi keluar bentar ..." Sahutnya dengan ketus.

"Ikh, begitu banget jawabnya, kalo masih bete berarti bener dong ada something sama tuh cewe?" sindir Ariel sambil mengulik

"Enggak!" Pekik Zain .

Raihan dan Ariel langsung tertawa terpingkal melihat respon berlebihan Zain.

"Ada rasa juga gak papa kali, ya gak Riel?" Raihan menggedikan dagunya.

"Yoi, malah kalo perlu tips, Abang bisa kasih trik jitu dapetin cewe" usulnya dengan percaya diri.

"Songong banget loe! kek mulus aja percintaan loe .... " Seru Raihan menjatuhkan Sang adik.

"Biarin, seenggaknya gue pernah pacaran, emang elo bang "

"Gue gak punya pacar bukan karna gak laku, itu karna gue selektif!" Alibi Raihan.

L-E-N-T-E-R-A "Lima Simbol Sakral" [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang