🍁Kacung Ego🍁

97 13 0
                                    

*Bilik Hampa di dada semakin bergejolak, Bariton pun makin mengusik telinga, Tak ada Kelirihan yang menyejukkan Dahaga, yang ada kerongkongan terus menyesak.*

🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷

⚠️Warning

Biasakan tinggalkan Jejak, Dalam kolom komentar dan Vote yah,

Ingin mengingatkan ulang,
Untuk sekarang dan seterusnya akan banyak part yang cukup sensitif,
dan dipenuhi adegan yang kurang mengenakan baik secara Fisik dan mental, Tak ada niat menjatuhkan atau mengusik pihak atau organisasi manapun😭🙏 jadi tolong diharap kalian bisa menjadi pembaca yang bijak. Tanpa sangkut pautkan storie ini dengan Pihak manapun.

Jangan meniru, menormalisasikan, hal yang ada di dalam bab, semua dimasukan hanya buat kebutuhan ilustrasi demi kepentingan Alur Cerita saja, jadilah pembaca yang cerdas oke! Segitu ajah takut kelamaan. ^•^

Welcome and happy Reading
Sun'sans

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Di balik dinding kaca dengan gaya Vintage, Tampak hilir mudik para pegawai Cafe meladeni pelanggan yang mengisi penuh separuh meja di dalamnya ruangan, Hari ini weekend, jadi wajar suasananya jauh lebih Ramai dari biasanya, Ariel amat gesit dan telaten, pemuda itu sedang asik meracik Pesanan Minum untuk pengunjung, lepas Cuti dia harus mengganti shift jatah Yang terlewat, Alhasil tenaga yang keluar pun dua kali lebih besar dari biasanya.

Muka pun sudah dia tekuk, saking sebal dengan Situasi di luar prediksi ini, telah merenggut kesenangannya untuk bisa segera pulang dan bersantai ria.

Seorang pelayan wanita menaruh struk menu minuman di depannya, dengan senyum tipis, Dia mendongak Pada orang itu. "Apa Nih?" Tanya Ariel meraih note pesanan.

"Oh... Orderan lah, masa iya tagihan listrik. " sahut Mia

"Ck, Gue juga tahu kalo itu ... maksudnya tuh, kenapa ini dikasih ke gue dodol !" Protes Ariel.

"Pak manager bilang loe ajah yang handle, soalnya itu permintaan costumer. Dia pingin loe yang anter"
Jelas Mia.

"Lah terus ini gimana?" Dia membuka lebar lengannya melirik meja bartendernya.

"Biar si Jawir yang urus, Loe anter ajah deh buruan Orderannya"

"Emang siapa yang pesen?"

"Si stalker abadi loe ..." sahutnya enteng

Ariel memiringkan kepalanya, Dia men-scan isi kepala siapa yang Temannya maksud, Dia langsung menganga kaget "Hah! Prince Jamal, Maksud loe !" Teriaknya buat Seisi Cafe melirik sinis Karne terganggu.

Ariel langsung menutup mulut dengan malu, Angguk Mia mengkonfirmasi.

Celingak celinguk Ariel melewati lorong Rumah susun di daerah kebon jati tersebut, sambil menjinjing es lemonade, dia mengayun kakinya berat. Dia tak suka kalo harus berurusan sama pelanggan satu ini, pasalnya Orang yang akan dia temui itu adalah lelaki freak, alias fanboy K-Pop dan sialnya dia malah suka Sama Ariel. Katanya muka Ariel persis Jaemin Nctdream, Sebab itulah Jamal akan selalu mengintili Instagramnya, pelanggannya satu ini super duper Maniak. Langkahnya kini terhenti didepan pintu rusun Jamal.

L-E-N-T-E-R-A "Lima Simbol Sakral" [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang