Chapter 17

2.3K 300 18
                                    

~~~

Dalam perjalanannya, Flo memeluk Naresh dengan wajah mengantuk. Hari ini mereka menjemputnya ke apartemen pagi-pagi sekali. Flo yang tadinya masih bersantai mandi pun, terpaksa buru-buru juga karena ulah mereka.

Berniat menyuruh mereka untuk pergi ke sekolah lebih dulu, nyatanya Flo tidak setega itu. Apalagi mereka juga sudah menyempatkan waktunya untuk datang kemari, yang memang selalu memprioritaskan dirinya.

"Pelan-pelan," Ucap Naresh sembari memegangi lengan Flo yang baru saja turun dari motornya.

"Kalian sekarang ada kumpul basket?"

Gavin mengangguk. Itu dia alasan kenapa dipagi-pagi buta mereka sudah menjemput tuan puterinya. "Kenapa?"

"Yaudah sana. Gue ke depan dulu sebentar,"

Gavin lantas menahan tangan Flo. "Mau ngapain?"

"Sebentar kok, beneran!"

"Janji ga aneh-aneh, yaa?" Peringat Ethan, yang tak lama kemudian langsung diangguki Flo.

"Ini bawa rotinya, sambil sarapan."

"Thank you." Balas Flo tersenyum ceria.

Ah, manis sekali lelaki buaya itu. Rupanya tadi apartemen, Laskar berinisiatif membuatkan roti bakar untuk Flo sarapan. Meskipun tampilannya terlihat sedikit gosong, namun Flo tetap dengan senang hati menerimanya. Dia sangat menghargai perjuangan dan inisiatifnya tersebut.

Ke-empat lelaki itu pun berjalan menuju lapangan basket. Turnamen sudah semakin dekat, jadi sekarang latihan yang biasanya hanya satu minggu dua kali, lebih digencarkan lagi menjadi satu minggu empat kali.

Fyi, sekolah mereka ; SMA Cakrawala terpilih sebagai tuan rumah untuk pergerlaran turnamen tersebut.

Sementara itu, Flo tampak serius memperhatikan wakil ketua OSIS baru yang menggantikan dirinya. Namanya Rania, sekarang didepan gerbang mereka lagi razia rutinan yang diadakan satu minggu sekali, khususnya mengincar murid-murid yang tidak memakai kelengkapan atribut sekolah.

Dengan pasti, Flo berjalan mendekat.

"Mau jadi apa? Ini sekolah, bukan buat nampung cabe-cabean!"

"Lo budeg? Gue bilang ganti, beli rok yang baru di koperasi!"

"Kenapa harus diganti? Gue liat-liat, rok-nya dia masih masuk ukuran standar." Ucap Flo tiba-tiba.

Hal itu sukses menarik perhatian beberapa murid lain, termasuk para anggota OSIS yang kebetulan lagi ikut nge-razia. Beberapa anggota bahkan senyum segan ketika menyadari ada Flo, merasa bahwa gadis itu masih menjabat sebagai ibu waketos mereka.

"Lo Florenza, kan?"

"Iyaa. Gue Florenza."

Rania tersenyum manis. "Sekarang lo cuma mantan wakil ketua OSIS, kan? Jadi, boleh gue tanya kenapa ikut campur?"

"Sebenernya gue juga ga niat buat ikut campur. Tapi, ngeliat lo nge-razia murid-murid seenaknya, jelas bikin gue gatel pengen ikut campur. Denger ya waketos yang terhormat, nge-razia juga ada aturannya. Jangan karena sekarang lo punya jabatan, lo bisa seenaknya, Rania." Ucap Flo penuh penekanan.

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang