Chapter 21

2.4K 259 16
                                    

~~~


Terhitung hanya beberapa hari saja Flo tinggal di rumah Zayn. Selama beberapa hari itu juga Flo diantar jemput ke sekolah oleh supirnya. Flo sengaja tidak mengijinkan sahabatnya, karena jarak dari rumah Zayn ke sekolah memang cukup jauh. Pastinya itu akan terlalu merepotkan mereka.

Dan hari ini, Flo memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Zayn memberikan ijin, karena Daddy Flo sudah ikut turun tangan. Ya, Rio tahu tentang kejadian kemarin. Namun, yang Rio tahu, itu hanyalah sebatas tindakan illegal karena menerobos masuk ke dalam dan melakukan perusakan fasilitas. Dalam artian, Rio memang belum mengetahui masalah peneroran tersebut.

Baik itu Flo dan Zayn, belum ada yang memberitahukan lebih lanjut lagi. Sebisa mungkin, Zayn akan menjaga Flo dengan baik. Karena apabila dia memberitahukan yang sebenarnya, tidak menutup kemungkinan fokus Rio akan terbelah menjadi dua. Sedangkan disana, Rio sendiri masih fokus menemani perawatan istrinya, Mommy Flo.

Flo pun awalnya sempat kebingungan, bagaimana bisa Daddy nya tahu mengenai kejadian yang dialaminya di apartemen?

Disaat Flo bertanya, Rio hanya menjawab,
"Ga mungkin dong, Daddy ga merhatiin putri satu-satunya Daddy yang cantik ini. Mau sejauh apapun kamu, kamu tetep ga bisa lepas dari pandangan Daddy, sayang. Lain kali, kabarin Daddy lebih cepet. Jangan dibiasain kaya gitu, Daddy khawatir."

"Kamu harus bisa jaga diri baik-baik ya, sekarang Daddy bisa pastiin keamanan apartemen kamu udah meningkat. Ga akan ada yang bisa masuk, tanpa akses dari kamu. Selain itu, kalo ada orang yang berniat menerobos lagi, itu bakal langsung kedeteksi dan bakal ninggalin jejak. Tentu itu mempermudah Daddy buat ringkus mereka ke penjara. Jadi, kamu bisa tenang, dan ga usah khawatir. Daddy sayang kamu, princess."

Ya, sampai kapan pun, seorang Ayah memang akan menjadi superhero sejati untuk anak perempuannya.

~~~


"Engga, ga boleh pergi pokonya!"

"Aku minta maaf, Om. Jangan tinggalin aku, hiks!"

"Please bangun, masih banyak hal yang harus Om denger dari aku."

"Om, beneran tega ninggalin aku?"

"Apa ini karma? Kenapa Tuhan ngambil Om Denzel secepet ini?"


"OM DENZEL!!!"

Flo terbangun dengan keadaan napas yang memburu. Ia memegang pelipisnya yang kini sudah dibanjiri oleh peluh keringat.

Matanya memperhatikan setiap sudut kamar di apartemen. Ah ya, dia memang baru saja kembali kesini siang tadi, dijemput oleh ke-empat sahabatnya.

Ya Tuhan!

Flo memegangi kepalanya yang mendadak pusing, namun tidak dipungkiri bahwa perasaannya justru merasa resah, mengingat mimpi buruk yang menghantuinya barusan.

Tanpa sadar, bahkan air matanya sudah terjun bebas. Membuatnya menarik napas perlahan, berusaha mencoba menenangkan diri. Tidak, dia memang tidak boleh seperti ini.

"Inget apa kata Gavin, harus tenang please." Gumam Flo menyemangati dirinya sendiri.

Masih berusaha menepis ketakutan serta kekhawatirannya, tanpa pikir panjang Flo langsung menghubungi nomor seseorang yang kini terlintas dalam benaknya.

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang