Chapter 9

3K 428 33
                                    

~~~


Flo menopang dagunya, menatap ke arah luar jendela. Nyatanya, nama Denzel masih berputar didalam pikirannya.

Ya, semalam begitu Denzel pulang. Flo tidak bisa lagi membendung rasa penasarannya, jadi ia memilih untuk menghubungi Zayn. Namun, bukannya terjawab, rasa penasaran itu justru semakin menjadi. Zayn berkata, bahwa ia tidak pernah merasa menyuruh Denzel untuk datang ke apartemen Flo. Gara-gara pemanggilan wali tempo lalu saja, Zayn sudah kapok karena Flo berakhir ngomel kepadanya.

Flo menghembuskan napasnya dengan perlahan. Jadi, jika itu tanpa keterlibatan Zayn. Atas dasar apa Denzel datang ke apartemennya? Meskipun Denzel tidak macam-macam, namun Flo tetap merasa bahwa ada yang janggal. Feeling nya, pasti ada sesuatu yang membuat Denzel datang.

Tapi apa?

"Sebagai makhluk hidup, hewan dan tumbuhan tentunya memiliki sejumlah jaringan yang membantunya melangsungkan kehidupan. Jaringan ini terdiri dari berbagai sel yang memiliki sejumlah fungsi."

"Yang pertama, ada jaringan Epitel atau Epithelium. Secara sederhana, jaringan epitel dapat diartikan sebagai jaringan pelindung permukaan luar dan dalam organ tubuh yang mempunyai rongga. Jaringan ini memiliki karakteristik tersendiri, yakni-"

Penjelasan dari Bu Intan di depan terhenti saat matanya tertuju pada salah satu anak didiknya, yang justru terlihat tidak fokus. Tumben sekali?

"Florenza!"

Dalam hitungan detik, perhatian teman-temannya di kelas pun ikut mengarah kepada gadis itu. Termasuk ke-empat sahabatnya yang juga menatapnya dengan ekspresi berbeda-beda. Apa yang membuat sahabat perempuannya itu tidak fokus?

Tidak mendapati respon dari Flo, Naresh lantas bangkit menghampirinya. Ia menyentuh pundak Flo yang seketika membuatnya terkejut.

"Kenapa? Lo sakit?"

Flo menggeleng pelan dengan sedikit kikuk. Karena rupanya dia sedang menjadi pusat perhatian di kelasnya. Lain lagi dengan Naresh yang setia menatapnya dengan khawatir.

"Karena kamu tidak memperhatikan, kamu bisa keluar dari jam kelas saya!" Ucap Bu Intan.

"Baik Bu, maaf."

Setelah berkata demikian, Flo langsung berjalan keluar kelas. Diikut ke-empat sahabatnya yang bahkan keluar tanpa mengucapkan satu patah kata pun.

Nyatanya Bu Intan tidak bisa berbuat banyak. Mau menegur pun, pasti hasilnya tidak akan mempan.

See? Siapa yang tidak akan iri pada gadis itu? Siapa yang tidak ingin masuk ke dalam circle mereka? Apabila ke-empat lelaki itu selalu memperlakukan Flo dengan sangat baik dan begitu istimewa?

Yang pasti, seluruh penjuru SMA Cakrawala juga tahu. Bahwa tidak akan ada yang bisa menyentuh circle mereka dengan sembarangan.

Sementara itu, langkah Flo sempat terhalang karena kehadiran empat laki-laki tampan di depannya. Selain menepis dahulu rasa khawatirnya, mereka juga perlu tahu, hal apa yang membuat Flo tidak fokus seperti tadi.

"Engga, gue gapapa serius." Ucap Flo yang sudah paham betul dengan arti tatapan mereka.

"Lo lagi nyembunyiin sesuatu, ya?" Tebak Ethan curiga.

Flo buru-buru mengubah raut wajahnya agar tak terbaca. Bisa-bisa urusannya jadi panjang apabila mereka tahu penyebabnya. Flo berjanji akan segera memberitahu mereka, apabila dia sendiri sudah tahu alasan Denzel.

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang