Chapter 42

1.7K 209 20
                                    

~~~

One year later.



Gadis cantik berambut panjang, menatap gedung luas nan tinggi didepannya dengan penuh senyuman. Udara serta suasana yang terasa baru, membuatnya sedikit bersemangat untuk mengikuti rangkaian acara di hari pertamanya mengikuti ospek, dalam kegiatan kampus.

Sejujurnya, dirinya pun masih tidak percaya karena sekarang bisa berdiri tegak disini. Ya, selama satu tahun terakhir ini, banyak hal yang sudah ia lewati. Salah satunya ialah, acara kelulusan di sekolah, perayaan graduation yang diselenggarakan di hotel berbintang lima milik keluarganya, hingga momen saat dirinya disibukkan oleh berbagai persiapan untuk masuk ke universitas.

Tak lupa, termasuk masa-masa sulitnya. Dimana ia harus belajar untuk mengikhlaskan semuanya. Ikhlas dengan keadaan. Ikhlas dengan takdir Tuhan, yang bahkan hingga saat ini masih membuatnya sesak bukan main.

Semakin kesini, dirinya semakin dibuat sadar. Bahwa sekeras apapun ia berteriak untuk mengungkapkan keinginannya, nyatanya itu semua tetap akan berakhir sia-sia, apabila Tuhan sudah berkehendak lain.

Sekarang, ia hanya ingin mengikuti alur. Meskipun ia sendiri tidak tahu pasti, apakah hal tersebut akan membuahkan hasil untuknya, atau justru sebaliknya.

Percayalah, ini semua tidak akan ada apa-apanya, apabila ia tidak mendapatkan support system dari keluarga, serta orang-orang terdekatnya. Dan tentunya, ia sangat bersyukur dengan kehadiran mereka yang telah merangkulnya untuk bangkit disaat sisi lain dirinya sedang jatuh terpuruk.

Jika tidak ada kehadiran mereka, ia tanpa ragu akan menilai bahwa dirinya mungkin sekarang sudah kehilangan akal sehatnya, alias gila. Dirinya benar-benar sudah berada di tahap, apa itu semangat hidup? Kenapa kita harus mempertahankan hidup, apabila kita sendiri tidak bahagia?

Ya, itu adalah sekelebat memorinya, yang dimana saat itu mental serta psikis nya sudah jatuh tak tersisa.

Namun, kembali lagi,

Tidak ada hal lain yang lebih membanggakan, selain dikelilingi oleh orang-orang baik yang begitu menyayangi kita dengan tulus sepenuh hati.

Florenza Qiandra.

Dia adalah gadis beruntung yang mendapatkan itu semua.

Kini, gadis itu akan memulai aktivitas barunya sebagai seorang mahasiswi jurusan Seni Rupa Kreatif dan Desain, di Universitas Glory Indonesian. Salah satu Universitas unggulan yang masuk ke dalam jajaran tiga kampus terbaik se-Indonesia.

Lantas, bagaimana dengan ke-empat lelaki yang selalu menemaninya selama masa sekolah?

Mereka juga masuk ke kampus yang sama. Hanya saja, berbeda jurusan.

Naresh, lelaki dengan postur tubuh tinggi yang memumpuni itu memilih untuk mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Ada pula Gavin dan Laskar, yang sekarang justru bak kembaran tak terpisahkan karena mengambil jurusan yang sama, yaitu Teknik Komputer.

Terakhir Ethan, lelaki yang memiliki julukan baby face itu penuh kejutan juga ternyata. Karena ia masuk ke jurusan Psikologi.

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang