Chapter 27

2.4K 245 15
                                    

~~~


Di waktu jam istirahat ini, para murid SMA Cakrawala digemparkan dengan pemandangan yang sangat-sangat langka dan tentunya menarik perhatian.

Lantas, pemandangan apa itu?

Ke-empat lelaki tampan yang biasanya hanya selalu bersama Flo, justru terlihat sedang menghampiri salah satu siswi dari kelas IPS. Bahkan, kini siswi itu ikut berjalan beriringan dikoridor, sepertinya mereka hendak menuju rooftop.

Ada apa?

Tidak sedikit dari mereka yang berbisik-bisik. Mulai menerka-nerka, dengan asumsinya masing-masing.

Termasuk Rey, si ketua OSIS yang saat ini hanya menghembuskan napasnya melihat pemandangan tersebut. Sebelum akhirnya melangkah pergi ke arah lain, berniat mencari keberadaan Flo.

Sementara itu, siswi yang kini sukses menarik perhatian warga sekolah karena kehadirannya ditengah-tengah empat lelaki ini, tampak menunduk sembari mengepalkan tangannya dengan kuat. Dia sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi kepadanya setelah ini.

Pintu rooftop ditutup sempurna oleh Laskar. Mereka sengaja membawa siswi ini kemari, karena memang ingin leluasa berbicara dengannya.

Atas dasar apa, dia berani mengusik sahabat perempuannya?

"Kalo emang masih punya rasa takut? Kenapa berani gangguin sahabat gue?" Tanya Gavin to the point. "Flo punya masalah apa sama lo?" Lanjutnya semakin mengintimidasi.

Saat ini wajah tampan mereka memang tidak menunjukkan kemarahan apapun. Namun, justru wajah tenang dan sorot matanya itulah yang dinilai lebih menakutkan.

"Lo, bukannya wakil ketua OSIS pengganti Flo?" Tanya Ethan menaikkan sebelah alisnya.

Naresh dan kedua lelaki lainnya terlihat saling pandang. Benarkah? Karena setelah Flo resmi keluar dari organisasi itu, mereka tidak pernah tahu lagi siapa saja orang-orang yang ada didalamnya.

"Jawab! Sekarang lo wakil ketos?"

Ya, perempuan yang ada didepan mereka saat ini memang Rania. Wakil ketua OSIS yang berhasil terpilih menggantikan posisi Flo.

"Iyaa."

Laskar tertawa pelan, meneliti Rania dari atas hingga bawah. "Nyogok anak-anak disini pake apa lo? Sampe mereka bisa milih lo?"

"Jaga ya, ucapan lo!"

"Kenapa? Lo aja bisa macem-macem sama sahabat gue, kenapa gue engga?" Sinis Laskar.

Rania bungkam dengan wajah merah padamnya.

"So, atas dasar apa lo nyebarin foto-foto sahabat gue sama tunangannya?" Tanya Gavin sembari menekankan kata-katanya.

"Gue ga tau kalo itu tunangan Flo,"

"Sekali pun lo ga tau, lo punya hak apa buat ikut campur, hmm?"

Rania kembali menunduk, memainkan jari jemarinya. Sejujurnya, ia tidak bereskpetasi bahwa respon dari ke-empat sahabat Flo akan sejauh ini.

"Jangan coba pancing kesabaran gue, gue ga bakal tanya dua kali. Alasan lo apa ngelakuin itu?" Tanya Ethan terdengar menuntut.

Kini Rania memberanikan diri menatap mereka berempat. "Sebenernya ga ada alasan khusus. Gue cuma ga suka aja, sama orang tukang cari perhatian plus tukang cari muka. Kalian ga nyadar? Kalo sahabat kalian itu sering ngerasa paling segalanya dari gue! Dengan ga tau malunya, dia sering bersikap seolah dia masih punya jabatan di OSIS. Dia bahkan terang-terangan bikin gue malu didepan umum."

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang