~~~
BangZayn
Yang kemarin ternyata diurus sama Denzel
Kamu tanya langsung aja sama dia
Flo yang saat ini sedang berada didalam lift, hendak menuju ruangan Denzel pun termenung. Jika memang lelaki itu sudah tahu mengenai kabar kepindahannya, kenapa tidak berbicara apa-apa?
Namun, sesaat kemudian Flo justru tersenyum simpul. Disela-sela kesibukannya, ternyata Denzel tak pernah lepas memperhatikan aktivitasnya. Meskipun komunikasi mereka dalam satu minggu terakhir ini terbilang tidak terlalu intens, namun faktanya hubungan mereka berjalan baik-baik saja. Sekali pun itu hanya pesan singkat, namun Flo tetap menghargainya. Karena semenjak dirinya ikut kunjungan kerja ke Jerman, Flo tahu persis bagaimana kesibukan dari seorang Denzel Edelsteen yang sesungguhnya.
"Lagi sibuk, ya?"
"Loh? Princess?"
Flo tersenyum kecil, memperhatikan wajah tampan Denzel yang penuh keterkejutan.
"Kenapa ga bilang sama saya mau kesini?"
"Aku ga mau gangguin kerjaan Om. Aku kesini karena ga tahan aja, udah kangen banget."
Denzel lantas berjalan mendekat ke arah gadisnya. Dia merasa bersalah, karena hampir satu minggu ini mereka memang jarang bertemu.
Sial, boleh kah sekarang Denzel menyalahkan seseorang yang telah membuat masalah di perusahaannya? Ya, kesibukan Denzel akhir-akhir ini bukanlah tanpa sebab. Karena pada dasarnya, memang ada pegawai ceroboh yang membuat kesepakatan kerja sama mereka dengan beberapa perusahaan ternama menjadi berantakan. Sebenarnya, Denzel bisa saja menyuruh Ravi untuk membereskan ini semua. Namun, sebagai seorang pemimpin, Denzel tidak ingin lepas tanggung jawab begitu saja. Dalam artian, dirinya pun ingin ikut turun tangan.
"Maafin saya."
Daripada bersuara, Flo lebih memilih untuk membalas pelukan hangat Denzel, sembari memejamkan matanya sejenak.
"Maaf, kalo misalnya kesibukan saya akhir-akhir ini justru bikin kamu kurang nyaman. Saya bakal berusaha lebih baik lagi buat ke depannya, maafin saya, princess."
"Aku gapapa kok, cuma kangen aja. Selama Om sehat, bisa jaga kondisi badan, aku ga masalah." Balas Flo menenangkan. "Sekarang pasti belum makan siang, kan?"
Belum sempat Denzel membuka suara, Flo sudah lebih dulu memotongnya. "Pokonya aku ga nerima penolakan ya, aku udah dateng kesini loh!"
"Saya bukannya mau nolak, tapi saya mau minta maaf karena udah ngerepotin kamu. Lain kali, kalo kamu mau kesini, ya kesini aja, ya sayang?"
Flo hanya tersenyum. Sungguh, hal sekecil apapun itu Denzel selalu memperhatikannya.
"Aku seneng dateng kesini, sambil bawain makanan. Jadi, Om Denzel jangan lagi ngelarang hal-hal yang bikin aku seneng. Oke?" Sindir Flo halus.
Sebenarnya, siapa yang tidak senang pula, dengan apa yang dilakukan Flo sekarang. Hanya saja, Denzel terlalu merasa bersalah karena kesibukannya, sehingga berkata demikian.
Lagu pula Denzel sendiri tidak bisa berbohong, binar bahagia di kedua matanya, tidak bisa ditutupi lagi saat menerima suapan dari tangan Flo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of My Heart [Completed]
ФанфикBerawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja, hingga tanpa sadar membawa keduanya terjebak dalam perasaan yang sama. "Sekali lagi, terima kasih?" Mengerti tatapannya, Flo langsung menyerukan namanya. "Flo, Florenza Qiandra." "Yaa, terima kasih...