~~~
"Jadi ini, Dad? Laki-laki yang dimaksud putri kita?"
Setelah selesai sesi berpelukan dengan putri semata wayangnya, Widya mengalihkan atensinya pada lelaki tampan dibelakang Flo.
Denzel tersenyum tipis, menatap kedua orang tua Flo dengan sopan. Kedatangannya kemari bahkan jauh dari persiapan apapun. Denzel hanya mengutarakan niatnya yang ingin berkenalan serta bertemu langsung dengan mereka. Dan beruntungnya, respon Flo sesuai dengan apa yang diharapkan Denzel. Sehingga mereka berdua bisa berakhir disini.
Kesannya akan terasa kurang baik, apabila hubungan mereka tidak diketahui oleh kedua orang tua Flo. Secara resmi, Denzel memang ingin memperkenalkan diri kepada mereka. Khususnya kepada Widya, yang saat ini tersenyum hangat menyapa kedatangannya.
"Kenapa kamu ga omelin, Flo? Dia udah jahat loh, bisa-bisanya ga ngenalin kamu ke kita."
"Mom!" Rengekan itu sudah jelas berasal dari Flo.
"Liat Dad, padahal ganteng begini. Apa yang harus disembuyiin coba? Kamu juga jangan ngerasa tersinggung ya? Tolong maklumin, ini putri Mommy baru pertama kali pacaran soalnya. Tapi, beruntungnya dapet pacar kaya kamu. Menantu idaman, ya kan, Dad?"
Denzel kembali memperlihatkan senyumnya. Dia mendengar respon yang sama dari kedua orang tua Flo, yang mengatakan bahwa ini adalah kali pertamanya Flo berpacaran. Boleh kah, Denzel berbangga akan hal itu?
"Daddy juga kemarin udah cerita tentang kamu. Tapi sejujurnya, Mommy ga mengira kalo kalian bakal datang kemari. Terima kasih banyak ya, menantu."
"Ihh Mommy apaan, sih? Emangnya Om Denzel mau apa jadi menantu Mommy?" Suara itu, kembali berasal dari seorang gadis cantik nan mungil yang tengah beringsut malu, karena respon Mommy nya yang bisa dikatakan luar biasa blak-blakan.
Kenapa harus se-antusias itu? Apakah ini salah satu faktor utama dari dirinya yang memang baru pertama kali mengenalkan seorang lelaki dengan status kekasih, kepada mereka?
"Loh, kedatangan sama niat baik Denzel yang mau kenalan langsung sama Mommy, bukannya itu udah jadi kode besar ya, kalo dia siap jadi bagian keluarga kita?" Sarkas Widya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dalam hatinya, Widya memuji karena bagaimana bisa Denzel menyukai putrinya yang manja dan masih kekanakkan itu. Belum lagi karirnya yang cemerlang, iya Widya tahu itu semua karena setelah Rio mengetahui mereka memiliki hubungan, Rio pun mencari tahu lebih lanjut lagi mengenai identitas Denzel.
"Mom!"
"Kalo saya dapet restu dari Om sama Tante, saya ga lagi menyangkal ucapan Tante barusan." Jawab Denzel tenang, namun tersirat keyakinan dan keseriusan.
"Tuh kan, apa kata Mommy, sayang?"
Rio ikut tersenyum, itu merupakan salah satu faktor yang membuatnya menyukai Denzel dengan cepat.
"Kalian disini berapa hari?" Tanya Rio membuka suara.
"Empat hari Dad, aku juga ga bisa ijin lama-lama absen sekolah."
"Kamu? Ada kunjungan kerja kemana disini?"
"Grazick Corporation, Om. Selebihnya, ada beberapa pertemuan sama klien baru disini." Jelas Denzel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of My Heart [Completed]
FanfictionBerawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja, hingga tanpa sadar membawa keduanya terjebak dalam perasaan yang sama. "Sekali lagi, terima kasih?" Mengerti tatapannya, Flo langsung menyerukan namanya. "Flo, Florenza Qiandra." "Yaa, terima kasih...