~~~
"Hoaaam..."
Flo menggeliat pelan sembari merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. Pagi ini terasa sangat menenangkan bagi para pelajar, karena mereka tidak perlu repot bangun pagi-pagi untuk bersiap pergi ke sekolah.
Ya, jawabannya tanggal merah.
Namun, dalam keterdiamannya samar-samar Flo menajamkan indera pendengarannya saat menangkap suara dari luar kamarnya.
Siapa?
Apa mungkin ke-empat sahabatnya?
Kerutan dikening Flo semakin terlihat jelas. Tapi, tidak ada satu pun dari mereka yang mengabarinya akan datang kemari.
"Jadi, kamu juga sahabat dekat Zayn?"
"Iya, Om."
"Sudah berapa lama kalian berhubungan?"
Cekrek...
"Daddy?!"
Flo yang masih memakai piyama tidurnya, berdiri mematung dengan wajah terkejutnya. Ini nyawanya sudah sepenuhnya terkumpul, bukan?
Bagaimana mungkin, dipagi ini dia menangkap keberadaan Daddy- nya, dan juga Denzel? Astaga, sedang apa pula kekasihnya itu disini?
Denzel yang peka dengan arti tatapan Flo, hanya tersenyum kikuk. Sungguh, niatnya kemari hanya ingin membuatkan sarapan untuk Flo, karena semalam gadis itu mengeluh sakit perut, akibat tamu bulanannya.
Namun yang terjadi, dia justru tertangkap basah oleh Rio ; Daddy Flo, yang ternyata sengaja pulang ke Indonesia untuk beberapa hari ini karena ada urusan mendesak di hotelnya. Denzel yang tadi memang sedikit salah tingkah, berakhir bak maling yang tertangkap basah oleh calon Ayah mertuanya.
Bayangkan, ini masih pagi, dan Denzel sudah ada disini. Di unit apartemen anak gadisnya. Bukan kah, sangat wajar apabila sekarang Rio menatap Denzel dengan penuh intimidasi?
"Daddy, I miss you!!!" Flo merengek sembari memeluk erat Rio. "Kenapa ga ngabarin sih? Tau gitu, aku bangun dari tadi buat nyambut Daddy."
"I miss you too, princess." Balas Rio ditemani senyum hangatnya.
Tanpa keduanya sadari, Denzel ikut tersenyum memperhatikan interaksi mereka. Belum lagi panggilan dari Rio, yang tanpa disangka itu juga panggilan khusus yang disematkan Denzel untuk gadisnya.
"Daddy kesini karena masalah yang di hotel, ya?"
"Kamu tau?"
Flo mengangguk pelan. "Aku denger dari Bang Zayn. Oh ya, kabar Mommy gimana? Perkembangannya bagus, kan?"
Rio lagi-lagi tersenyum. "Pasti bagus dong, Daddy kan jagain Mommy setiap hari. Mommy juga titip salam buat kamu."
"Emm, nanti Daddy harus cium kening sama peluk Mommy, ya? Itu salam balik dari aku soalnya, harus disampein!"
"Dengan senang hati, princess."
Dari yang Denzel lihat, disini Rio begitu memanjakan Flo. Masalah kasih sayang, itu tidak perlu dijelaskan lagi, karena sudah terlihat dari respon, gestur, serta tatapan hangatnya.
Denzel ikut senang, karena Flo diperlakukan dengan sangat istimewa oleh Ayahnya.
"Oke, sekarang Daddy mau tanya, kenapa kamu ga pernah cerita soal kekasihmu ini, hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of My Heart [Completed]
FanfictionBerawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja, hingga tanpa sadar membawa keduanya terjebak dalam perasaan yang sama. "Sekali lagi, terima kasih?" Mengerti tatapannya, Flo langsung menyerukan namanya. "Flo, Florenza Qiandra." "Yaa, terima kasih...