Chapter 45

2.2K 219 54
                                    

~~~

"Kangen!!!" Flo merengek sembari memeluk ke-empat sahabatnya bergantian.

Mereka ikut tersenyum simpul, memperhatikan sahabat perempuan satu-satunya yang tidak pernah berubah. Masih saja tetap sama manjanya.

Dalam kurun waktu satu minggu ini, mereka memang sudah jarang bertemu, karena jadwal kuliahnya yang sering bertabrakan. Untuk tetap menjalin komunikasi, setidaknya di waktu senggang mereka rutin melakukan panggilan video. Atau, sesekali mereka datang berkunjung ke rumah Flo, dengan dibarengi bingkisan makanan tentunya.

Dan hari ini, kebetulan sekali. Karena jam kuliah mereka selesai di jam yang sama. Saat ini, mereka sedang berkumpul di kantin fakultas seni, dekat kelas Flo.

"Gimana kemarin? Tugasnya selesai jam berapa?" Tanya Ethan membuka suara.

"Jam dua belas,"

"Makanya, lain kali cek ulang!" Sahut Naresh. "Kalo udah mepet kan, susah sendiri jadinya!"

"Ya, abisnya lupa!"

Laskar berdecak tidak percaya mendengarnya. "Jelas lupa, bucin kan mengalahkan segalanya!"

Diam-diam, mereka justru tersenyum gemas memperhatikan Flo yang tidak berkutik saat disindir Laskar. Biar bagaimana pun, mereka turut senang karena wajah cantik milik sahabatnya itu sudah kembali berbinar dan ceria. Tentu, itu semua tidak luput dari perkembangan kondisi Denzel yang sudah semakin membaik.

"Lo ga bakal bilang kaya gitu, kalo sekarang lo punya pacar!" Balas Flo pada akhirnya.

Laskar tampak mendengus. Ya, karena semenjak dirinya masuk ke dalam dunia perkuliahan, Laskar si penyandang gelar buaya Cakrawala itu sepertinya belum menemukan sasaran empuknya untuk menjadikan perempuan di kampus sebagai teman kencannya.

Selain itu, alasan utamanya, tugas yang menumpuk. Sungguh, bisa-bisa Laskar kehilangan semua rambutnya apabila harus mengurus tugas dan perempuan disaat yang bersamaan.

"Serius deh, kalian ga ada niatan buat cari pacar gitu?" Tanya Flo menatap ke-empat lelaki disekitarnya. "Ya, minimal pendekatan dulu aja gitu. Siapa tau cocok? Siapa tau nyambung? Siapa tau nyaman?"

"Jangan mulai!" Seru Gavin sembari menyuapkan pop corn miliknya, ke dalam mulut Flo.

"Atau, mau gue kenalin?"

"Kaya punya temen aja?" Cetus Naresh terkekeh geli.

"Ishhh!!! Meskipun belum kenal deket, tapi anak-anak cewe di kelas gue oke kok."

"Ga perlu repot-repot, gue belum minat." Tambah Ethan tenang.

"Please deh, kalian itu jangan kelamaan jomblo! Masa ganteng kaya gini, ga laku?"

"Jomblo bukan berarti ga laku, sayangku." Ralat Gavin semakin gemas.

Flo pada akhirnya diam, menikmati cake milik Naresh. Tidak tahu saja mereka, jika sudah mengenal cinta, itu sangat indah. Ya, meskipun tergantung pasangannya juga, karena pastinya kita akan merasa sangat beruntung apabila mendapatkan pasangan yang tepat.

"Tumben banget, minat buat bahas ginian?" Tanya Ethan menaikkan alisnya.

Laskar tiba-tiba tertawa usil. "Biar kalo dia bucin, ada temennya!"

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang