~~~
Jadi, seperti ini rasanya apabila mereka melihat kebersamaannya dengan Denzel?
Kalian tahu? Kabar mengejutkannya adalah, didepan mata kepala Flo saat ini, ke-empat sahabatnya tiba-tiba membawa pasangannya masing-masing ke Villa tempat mereka berlibur tahun baru. Tolong, garis bawahi itu.
Ya Tuhan... Benar-benar pemandangan pagi hari yang membuat mata lelah. Kenapa? Flo tentu saja lelah karena disini posisinya hanya dia yang sendiri.
Laskar yang sejak tadi sudah menebar senyum pepsodent-nya, semakin berseri-seri saat melihat kehadiran Flo yang cemberut lucu bagaikan anak kucing yang kehilangan induknya.
Namun, meskipun begitu, Flo pribadi ikut senang dengan hubungan mereka. Apalagi kini mereka sudah memperkenalkan pasangannya masing-masing secara langsung kepadanya.
"Cemberut aja tuh yang diujung," Sindir Gavin terkekeh pelan. "Sini gabung,"
Dengan langkahnya yang terlihat seperti orang merajuk, tentu membuat ke-empat lelaki itu mendengus geli. Apalagi saat Flo menatap mereka satu-persatu dengan bergantian. Tatapannya benar-benar memelas, meminta dikasihani.
Astaga!!!
"Kalian beneran tega ya, sama gue?" Cetus Flo masih ingin mengeluarkan kekesalannya.
Karena jika tahu begini, mungkin kemarin dia akan menyuruh Denzel kemari. Ralat, sepertinya bukan menyuruh lagi, tapi mewajibkan Denzel datang kemari agar bisa menemaninya.
"Masih ngambek nih, ceritanya?" Kali ini terdengar kekehan dari Naresh.
"Iyaa ngambek, sekarang ga ada Om Denzel soalnya,"
Sahutan tawa dari sahabat Flo yang lain pun mulai bersahutan. Jika boleh dikatakan secara gamblang, Flo memang cemburu.
"Mau gue telponin?" Tawar Laskar, yang secara tidak langsung memang sengaja meledek.
"Om Denzel lagi sibuk," Curhat Flo kembali menunjukkan raut memelasnya.
"Yaudah sini, mau nyempil ditengah ga?" Tanya Ethan iseng.
"ETHAN!!!"
"Emang pacar kamu kesibukannya apa, Flo?" Tanya Jessi, kekasih Gavin.
"Mereka udah tunangan, sayang." Ralat Gavin menyahuti.
"Wahhh, udah serius nih, jadi rencananya tanggal berapa Flo?" Goda Reva, kekasih Naresh.
"Ditunggu aja yaa temen-temen," Balas Flo cari aman.
Dibalik itu semua, Flo juga menikmati kebersamaan mereka saat ini yang ternyata bisa langsung akrab dalam waktu singkat. Flo katakan, ke-empat perempuan yang kini menyandang status sebagai kekasih sahabatnya, sudah lulus dari penilaiannya.
Tetapi kalian tahu apa yang membuat Flo tersentuh? Ke-empat sahabat Flo benar-benar mengikuti sarannya dalam memilih kriteria perempuan. Iya, mereka menerapkan semua saran dari Flo. Terbukti, karena dari yang Flo lihat ke-empat perempuan yakni Jesi, Reva, Laura, dan Shira, termasuk ke dalam kriteria tersebut. Baik dari segi kepribadian maupun skinship yang Flo amati.
"Sorry, saya telat?"
Suara maskulin seseorang berhasil menarik perhatian Flo, yang kini senang sekaligus tidak percaya dengan kehadiran tunangannya.
"Nah kan, liat tuh senyumnya si bocil sekarang," Singgung Laskar geleng-geleng kepala.
"Ihh, kok bisa sih?" Tanya Flo heran. "Katanya lagi sibuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of My Heart [Completed]
FanfictionBerawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja, hingga tanpa sadar membawa keduanya terjebak dalam perasaan yang sama. "Sekali lagi, terima kasih?" Mengerti tatapannya, Flo langsung menyerukan namanya. "Flo, Florenza Qiandra." "Yaa, terima kasih...