Princess of My Heart [Completed]

Extra Part II

~~~

Acara pernikahannya yang berlangsung hari ini, benar-benar melebihi ekspetasi Flo. Sungguh, luar biasa. Kenapa? Karena Flo sendiri, meminta dekorasi yang elegant namun terkesan sederhana. Sejujurnya, Flo kurang menyukai hal-hal yang terlalu mewah, dalam artian terlalu woah.

Namun, yang namanya orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, bukan? Itu dia yang dilakukan Widya dan Rio, yang diam-diam mempersiapkan ini semua untuk Flo. Bagaimana tidak, Flo ini merupakan putri semata wayangnya, tentu mereka ingin acara pernikahan ini berakhir berkesan, juga memuaskan.

Resepsi yang diadakan di ballroom hotel milik Daddy nya itu, sudah di dekorasi sedemikian rupa agar tampil indah dan memukau. Flo sampai tidak bisa berkata-kata lagi, karena ketika beberapa hari kemarin ia jatuh sakit, ternyata Denzel dan kedua orangtuanya mempersiapkan ini semua.

Acara resepsi yang sudah berlangsung sejak pukul satu siang tadi tampak ramai lancar. Tamu yang hadir paling mendominasi, tentunya berasal dari kolega bisnis Denzel dan Rio, yang notabene-nya memang memiliki banyak kenalan.

Sedangkan untuk teman-teman Flo, ia hanya mengundang teman satu angkatan kampus yang memang kenal cukup dekat dengannya. Selain itu, beberapa teman sekolah yang masih berhubungan baik dengannya, dalam artian tidak lost contact. Terhitung tidak terlalu banyak.

Fyi, tadi begitu selesai akad, benar-benar menjadi momen yang mengharukan untuk Flo. Selain karena kedua orangtuanya, ke-empat sahabat Flo juga termasuk menjadi alasannya.

Ke-empat lelaki itu dengan kompaknya mengeluarkan kata-kata yang sukses membuatnya menangis terharu.

"Congratulation our princess, this is not a goodbye, this is a special thank you. Thank you Florenza, lo udah jadi salah satu sahabat terbaik gue. Thank you Florenza, udah nemenin sekaligus jadi saksi dalam setiap proses kehidupan gue. This friendship between us has always been the most beautiful gift, that God has given me for which I should always be grateful for every day. You are a generous and kind person. Thanks for all your help." Ethan, menjadi orang pertama yang bersuara, sekaligus memeluk erat sahabat perempuannya itu.