Chapter 37

2K 221 24
                                    

~~~


Masih ingat dengan perjanjian baru Flo yang diajukan pada Denzel?

Iya, lelaki itu diharuskan melakukan panggilan video disela-sela kesibukannya. Bukan tanpa alasan, Flo menginginkan hal tersebut menjadi rutinitas mereka. Karena nyatanya, minggu-minggu ini Denzel kembali disibukkan oleh pekerjaannya. Belum lagi, besok Denzel harus pergi ke Thailand. Lengkap sudah porsi kerinduannya pada lelaki itu.

"Sekarang udah mau jam sebelas, ayo cepet tidur!"

Flo hanya terdiam memelas, memandangi wajah tampan Denzel yang menghiasi layar ponselnya.

"Saya di Thailand paling lama empat hari, tapi saya bakal usahain jadi tiga hari."

"Jangan lama-lama pokonya!"

"Iya, princess. Sekarang kamu tidur!"

Flo membenarkan letak bantal yang saat ini menyangga punggungnya. Salah satu alasan dia meminta Denzel untuk melakukan panggilan video di jam sebelas ini, karena dirinya memang tidak bisa tidur.

Dan, mendadak Flo teringat ke-empat sahabatnya. Karena biasanya, mereka yang jadi korban Flo ditengah malam.

"Ga bisa tidur," Adu Flo.

"Kenapa? Tumben?"

"Kepikiran mau ditinggal Om Denzel, mungkin?"

Dilayar ponselnya, Denzel tersenyum kecil. Tidak dipungkiri, bahwa sebenarnya dia juga enggan lama-lama berjauhan dengan gadisnya. "Saya bakal rutin hubungin kamu, janji."

"Besok saya anter kamu ke sekolah gimana? Mau?" Lanjut Denzel yang sama sekali tidak melepaskan tatapannya pada Flo.

"Emang besok Om Denzel take-off jam berapa?"

"Jam sembilan."

Tak butuh waktu lama untuk berpikir dua kali, Flo lantas menganggukkan kepalanya semangat. Jika ada kesempatan untuk bertemu, kenapa harus menjawab tidak?

"Kalo bisa, Om Denzel agak pagian kesininya."

Denzel menaikkan sebelah alisnya, menatap Flo bingung.

"Ck, biar aku bisa meluknya lama! Kita mau pisah beberapa hari loh, Om Denzel kayanya percaya diri banget ga bakalan kangen sama aku!" Cetus Flo, yang tidak lama kemudian sukses menghadirkan seulas senyuman diwajah tampan Denzel.

Perbedaan diantara mereka sebenarnya cukup kontras. Flo, si ekspresive dalam hal apapun. Dan selalu to the point pada seseorang yang dipercayanya. Berbeda dengan Denzel, yang lebih sering diam dan tenang. Namun jangan salah, dibalik diam dan tenangnya itu, Denzel sangat berbahaya jika sudah menguasai sisi manisnya.

He is always act of service.

Itu yang membuat Flo terpesona bukan main. Laki-laki dengan paras tampan memang banyak, tapi yang seperti Denzel, masih perlu dipertanyakan ada berapa jumlahnya.

"Kamu ngeraguin saya, princess?"

"Bukan ngeraguin, tapi kalo masalah nahan kangen aku orangnya kalahan. Ga bisa lama-lama, pokonya!" Curhat Flo.

"Beberapa bulan kemarin, ga ketemu Mom sama Dad, kuat kan?" Sindir Denzel penuh godaan.

Lihat saja sekarang, wajah lelaki itu benar-benar mampu membuat Flo salah tingkah dalam waktu seperkian detik.

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang