Chapter 46

2.1K 218 37
                                    

~~~

"Kalo udah selesai, cepet-cepet pulang. Jangan malah nyari kerjaan baru lagi. Terus kalo ada apa-apa, langsung kabarin aku. Ga boleh bandel atau ngeyel!"

"Ini aku udah siapin bekel, nanti pas jam makan siang harus di makan tepat waktu. Ga boleh telat makan, apalagi sampe kecapean pokonya!"

Percayalah, sudah sejak dalam perjalanan Flo mengomelinya perihal yang sama. Ya, hari ini Denzel sudah kembali pada rutinitasnya. Setelah selama hampir tiga minggu melakukan perawatan dan rutin terapi, akhirnya kondisi lelaki itu sudah kembali pulih dan sehat.

Pada dasarnya, Flo juga sudah mengijinkan Denzel kembali bekerja. Namun, tetap saja, perasaan khawatir itu tidak bisa dihilangkan begitu saja.

Dan ya, selama perjalanan menuju kampus, Denzel tidak bisa menyembunyikan senyumnya, senantiasa mendengarkan omelan yang berbentuk perhatian dari gadis cantik disampingnya. Pagi yang indah, karena faktanya bukan hanya Flo saja yang merindukan momen-momen kebersamaan mereka seperti ini.

"Inget ya, pesen aku tadi?"

"Iya sayang, iya." Balas Denzel tersenyum gemas.

"Jangan kecapean. Itu yang utama!"

Denzel mengangguk patuh, pancaran kebahagiaan dimatanya terlihat semakin jelas dan nyata. "Masuk gih, nanti saya kabarin lagi kalo udah sampe di kantor."

"Peluk dulu," Rengek Flo sembari merentangkan kedua tangannya. "Wangi banget sih, awas loh nanti ada karyawan yang nempel deketin Om!"

"Ga bakal ada yang berani. Mereka tau saya punya kamu."

Dalam pelukannya, Flo sebisa mungkin menahan senyumnya. Lagi pula, siapa yang tidak takut sekaligus khawatir apabila memiliki kekasih setampan Denzel? Masalahnya, itu adalah point utama incaran para wanita. Jadi, jangan heran apabila Flo sering merasa waspada.

"Baik-baik ya, jangan nakal. Hati-hati juga kalo ada yang ngedeketin." Kali ini giliran Denzel yang bersuara untuk mewanti-wanti gadisnya.

"Kalo ada yang minta kontak?"

"Sejak kapan kamu suka ngasih hal privasi kamu ke orang lain?"

Senyuman Flo kian mengembang. Gagal sudah rencananya yang ingin membuat Denzel cemburu. Baiklah, sepertinya lelaki itu memang sudah mengenalnya dengan sangat baik.

"Yaudah, aku turun dulu ya."

Baru saja Flo membuka pintu mobil, suara Denzel kembali terdengar.

"Kalo emang ada yang minta kontak kamu, bilang aja udah punya pacar. Dan, kalo mereka ga percaya, tunjukin aja foto saya."

"Hmm." Balas Flo gemas bukan main.

Sisi lain Denzel setiap kali sedang cemburu, memang selalu sukses membuat Flo tidak bisa menyembunyikan senyum serta rona bahagia di wajah cantiknya.

"Tapi, kalo yang minta kontak kamu itu murni untuk kepentingan tugas, atau ya pertemanan kamu di kelas, gapapa. Saya ga akan membatasi interaksi kamu sama temen-temen kamu." Ucap Denzel lebih jelas.

See?

Terkadang, ini dia sisi positifnya saat kita menjalin hubungan dengan seseorang yang umurnya diatas kita. Memang, kedewasaan seseorang pun tidak bisa selalu diukur oleh umur. Namun, disini Flo bisa ikut saling mengerti karena memang didukung oleh sisi pengertian Denzel, serta tutur kata lelaki itu yang selalu dewasa dan juga bijak.

Dan, jika kalian ingat, sejauh hubungan mereka saat ini, apa pernah mereka bertengkar hebat?

Meskipun jawabannya memang belum pernah. Tapi, hubungan mereka sudah melampaui ujian yang berat. Nyatanya, menunggu Denzel dalam kurun waktu satu tahun, itu bukan lah perkara mudah, atau hal yang bisa dianggap enteng. Apapun itu masalahnya, setidaknya selalu butuh perjuangan untuk menyelesaikannya.

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang