Chapter 26

2.3K 246 8
                                    

~~~

Suasana di ruang kesiswaan sudah tidak bisa dikatakan dalam keadaan baik. Bagaimana tidak, ke-empat lelaki yang nekat ikut masuk menemani Flo ke dalam, saat ini terpantau sedang mengeluarkan tatapan tajamnya. Mereka jelas tidak terima dengan apa yang dialami Flo sekarang, karena ini jelas menyangkut nama baik sahabat perempuannya.

Kalian pun sudah dengar sendiri, bukan? Bagaimana ucapan-ucapan sampah itu keluar untuk menghina Flo?

Jika tidak mengingat mereka perempuan, mungkin sudah sejak tadi ke-empat lelaki ini memukul mulut-mulut yang tidak berpendidikan itu.

"Baiklah Flo, bisa kamu jelaskan perihal foto-foto ini?" Tanya Bu Septa sembari meletakkan satu-persatu foto yang dimaksud.

Ya, itu merupakan foto yang sama dengan yang tertempel dimading.

"Siapa yang ngasih foto-foto itu ke Ibu?" Tanya Naresh to the point.

"Saya tidak meminta kalian untuk membuka suara, mengerti?"

"Saya tanya siapa?!"

Flo refleks memegang lengan Naresh, agar lelaki itu mengontrol emosi serta nada bicaranya. Ethan yang biasanya menjadi penengah diantara mereka pun, sekarang hanya terdiam membisu. Kalian tahu bukan, bagaimana marahnya seseorang yang memang jarang sekali marah? Dan diamnya Ethan, itu justru lebih berbahaya daripada kemarahan Naresh saat ini.

"Perempuan yang difoto itu memang saya. Tapi, untuk tuduhan hubungan yang mengatakan bahwa saya menjadi sugar baby, itu tidak tepat Bu. Itu kesalahpahaman." Jelas Flo membuka suara.

"Kenapa bisa disebut kesalahpahaman? Kamu bisa menjelaskan lebih detail lagi? Masalahnya, foto-foto kamu sudah tersebar luas di platfrom situs resmi sekolah kita Flo. Saya diminta untuk mengambil tindakan tegas, apabila keterangan yang ada disini benar." Balas Bu Septa.

Gavin mendecih sinis. Ia bahkan tidak memperdulikan tatapan Flo yang memintanya untuk diam.

"Sekarang kenapa kesannya Ibu nyudutin sahabat saya? Seharusnya Ibu cari tahu dulu, siapa kira-kira orang yang udah nge - hack situs resmi sekolah kita? Bukannya itu juga pelanggaran yang serius?" Sindir Gavin.

"Saya ga bermaksud untuk menyudutkan Flo, saya hanya ingin tahu penjelasan yang lebih detail lagi. Karena kalo memang ini murni kesalahpahaman, setidaknya bisa segera kita luruskan." Jelas Bu Septa.

Belum sempat Flo menjelaskan lebih lanjut, pintu ruangan tiba-tiba saja terbuka, membuat suasana semakin tegang. Flo yang juga terkejut bukan main, bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya.

"Selamat pagi,"

"Ya, pagi. Mohon maaf sebelumnya, tapi anda siapa? Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya tunangan Florenza. Lelaki yang ada di foto itu."

Bu Septa terdiam selama beberapa saat. Begitu pula dengan Flo yang pikirannya sudah kosong. Bagaimana mungkin, Denzel bisa berada disini?

Laskar hanya tersenyum tipis, saat Flo menatapnya dengan penuh penjelasan. Ya, memang dirinya lah yang memberitahu Denzel mengenai permasalahan ini. Menurut Laskar, sekarang yang paling penting adalah membersihkan nama baik Flo. Masalah siapa yang melakukan ini, biar menjadi urusan belakangan. Yang pasti, orang itu tidak akan lolos begitu saja.

Princess of My Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang