~~~
Suasana di IGD sudah tidak bisa dijabarkan dengan baik lagi. Flo masih setia berjongkok, menutupi wajah cantiknya yang sudah sembab. Kedua orang tua Flo, serta ke-empat sahabatnya pun tidak bisa berbuat banyak, karena mereka ikut paham dengan kekhawatiran Flo saat ini.Yang membuat Flo semakin menangis hingga meraung-raung adalah, saat ia sengaja mencari tahu berita kecelakaan Denzel. Dan disana, Flo harus melihat fakta yang sesungguhnya, bagaimana kondisi mobil Denzel yang bisa dikatakan sudah tidak berbentuk.
Setelah beberapa jam menunggu, dokter yang menangani Denzel pun terlihat keluar. Flo langsung dipapah dengan hati-hati oleh Zayn, entah sudah berapa kali pula lelaki itu memberikan pelukannya pada Flo.
Ya, Zayn, Azka, dan juga Ken turut serta hadir. Begitu mendapat kabar, ketiganya langsung bergegas menuju kemari.
"Bagaimana dok?" Tanya Rio mewakili.
Mendengar helaan napasnya saja, itu sudah membuat buliran air mata Flo kembali menetes.
"Bila secara jelasnya, kondisi pasien saat ini memang bisa dibilang parah. Traumatic brain injury, atau cedera otak merupakan kondisi di mana terdapat gangguan pada otak dan struktur di sekitarnya yang terjadi akibat trauma atau faktor eksternal umumnya seperti hantaman, atau kecelakaan, yang dapat menyebabkan berbagai macam keterbatasan fisik, kognitif, maupun psikis."
Hati Flo seolah mencelos begitu saja, setelah mendengar langsung penjelasan dokter mengenai kondisi Denzel. Tangannya mencengkram kuat kemeja yang dikenakan Zayn.
Di saat-saat seperti ini, bolehkah Flo egois karena tidak bisa mengendalikan perasaannya dengan baik?
"Diagnosis, tatalaksana, dan prognosis atau keluaran dari cedera ini dipengaruhi oleh mekanisme dari trauma, tingkat keparahan, dan struktur otak atau sekitarnya yang terlibat dan menyebabkan trauma tersebut. Namun, pihak keluarga jangan berkecil hati, karena selama perawatan berlangsung, pihak kami akan mengevaluasinya melalui riwayat keluhan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan, dan melakukan tatalaksana yang sesuai, seperti salah satunya dengan operasi bedah saraf." Jelasnya lebih detail.
Widya yang kini berdiri disebelah Rio, tidak bisa menghalau air matanya begitu mendengar dan juga melihat kondisi putrinya sekarang. Widya tidak bisa menampik bahwa saat ini kondisi Denzel memang terbilang parah dan juga rawan. Belum lagi, efek samping dari cedera tersebut.
Ya Tuhan, tolong kuatkan putra laki-laki ku. Biar bagaimana pun, dirinya sudah menyayangi Denzel.
"Dan, untuk masalah efek samping, umumnya sering membutuhkan waktu tertentu. Tapi, untuk saat ini saya belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Mari kita lihat dulu, perkembangan pasien selama beberapa hari ke depan. Atau bahkan, selama beberapa minggu ke depan. Karena di situasi seperti ini, mohon maaf saya pun tidak bisa menjamin kapan pasien akan sadar."
Zayn memalingkan wajahnya ke arah lain. Rasanya hatinya ikut sakit melihat Flo yang seperti ini. Suara tangisan itu, benar-benar terdengar memilukan dan menyakitkan. Dia seolah merasa de javu, saat dulu Flo menangisi Widya.
Bodoh Zayn, untuk sekedar menenangkannya saja kamu tidak mampu!
Tak perlu waktu lama, Widya segera mengambil alih tubuh mungil Flo untuk masuk ke dalam dekapan hangatnya. Sebagai seorang ibu, tentu Widya bisa ikut merasakan kesakitan yang dirasakan putrinya.
Ke-empat sahabat Flo kini hanya bisa menundukkan kepalanya, berharap bahwa kondisi Denzel bisa segera membaik, seperti halnya apa yang mereka harapkan.
Dan Naresh, disini dia bisa melihat langsung, sebesar apa perasaan Flo pada Denzel. Jika boleh jujur, melihat Flo yang seperti ini, ternyata lebih menyakitkan, daripada saat mengetahui kabar mereka yang telah resmi sebagai sepasang kekasih. Dalam diamnya, Naresh ikut menyuarakan doanya untuk Denzel. Karena mungkin, dirinya pun akan ikut tersiksa apabila harus melihat sisi Flo yang hancur ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of My Heart [Completed]
FanficBerawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja, hingga tanpa sadar membawa keduanya terjebak dalam perasaan yang sama. "Sekali lagi, terima kasih?" Mengerti tatapannya, Flo langsung menyerukan namanya. "Flo, Florenza Qiandra." "Yaa, terima kasih...