03.

67.9K 6K 215
                                    

Ibu Axel adalah saudara kandung ayah Camelia, kakak tertua ibu Axel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ibu Axel adalah saudara kandung ayah Camelia, kakak tertua ibu Axel.

Axel dan Camelia tinggal serumah karena orang tua Camelia ada di luar negeri. Bahkan, Camelia dan Axel cukup dekat tapi tidak untuk Axel yang sekarang.

Axel lebih suka menyendiri daripada bersama dengan keluarganya. Axel selalu mengunci dirinya di kamar.

Dan menghabiskan sisa waktunya di mansion dengan tidur dan rebahan.

Tapi kali ini, dia tiba-tiba membuka hatinya untuk melihat-lihat area mansion. Di belakang mansion ada taman dan kolam renang.

Sementara itu, di depan mansion terdapat sebuah kafe kecil untuk bersantai.

Mansionnya benar-benar mewah, besar dan luas. Bahkan tujuh keturunan bisa tinggal di dalamnya sekaligus.

"Axel, sini...!" Lamunan Axel terhenti ketika seseorang memanggilnya dengan antusias.

Ketika dia menoleh, orang itu adalah Camelia yang sedang berenang di kolam renang dengan pakaian renangnya.

Axel terus berjalan perlahan mendekati Camelia. Camelia sangat seksi tapi Axel langsung tidak tertarik sama sekali.

"Axel, Ayo turun ke sini di kolam renang" Ajak Camelia tapi Axel hanya menatapnya dengan ekspresi kosong.

"Aku tidak pandai berenang" Jujur Axel lalu menyandarkan bokongnya di kursi dekat kolam renang.

"Eh, kenapa kau tiba-tiba tidak pandai berenang? Padahal sebelumnya kau pandai berenang..."

"Bahkan kolam renang ini dibuat atas permintaanmu dulu" Lanjut Camelia.

Axel langsung gelisah dan mencoba memikirkan topik lain. "Bagaimana dengan pekerjaanmu sebagai asisten? Apakah baik-baik saja?"

Tiba-tiba ekspresi wajah Camelia berubah cemberut ketika Axel bertanya tentang pekerjaannya.

"Membosankan. Aku ingin berhenti dan mencari pekerjaan lain" Tekad Camelia membuat Axel terkejut.

"Kenapa?"

"Melvin Stefanus adalah orang yang dingin dan tegas. Semua yang kulakukan salah. Jadi aku muak dimarahi terus olehnya" Jelas Camelia dengan wajah kesal.

Axel mengangguk mengerti. Tapi itu sesuai dengan alur novelnya. Pada awalnya Melvin berperilaku seperti itu, tapi nanti Melvin akan jatuh cinta juga padanya.

"Oh, dia akan mendapatkan karmanya juga nanti" Tenang Axel.

"Ya, aku berdoa agar dia menjadi gay...!!!"

"Uhukk... Uhukk" Axel terus terbatuk kecil dan mencoba memprotes kata-kata Camelia, "itu berlebihan! Mungkin saja dia akan menjadi jodohmu suatu hari nanti"

"Dia dan aku tidak cocok dan akur. Tapi denganmu... mungkin ya hehe" Camelia terus menatap Axel dengan senyum yang sedikit menyeramkan untuk Axel.

"Omong kosong...!" Axel terus berpamitan.

Niatnya untuk berkeliling tidak jadi. Entah kenapa, jantungnya tiba-tiba berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.

'Aku tidak akan jatuh cinta pada Melvin sialan itu. Dia hanya ingin memanfaatkanku untuk mendapatkanmu!'

[🍁]

"Hai, Axel"

"Hm"

"Di mana Camelia?"

Axel mengangkat bahunya tanda dia tidak tahu. Matanya hanya terfokus pada berkas-berkas di mejanya.

"Apakah kau ingin makan siang denganku nanti?"

Axel hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Ekspresinya tetap datar.

"Kau banyak berubah akhir-akhir ini. Kau sangat galak dan dingin"

"Berisik!"

"Bahkan, sekarang kau sangat irit bicara. Tapi kau masih manis, imut dan cantik. Aku semakin menyukaimu"

'Ricky sialan...!! Kenapa mereka semua ingin mengganggu kedamaianku??!! Dan kenapa alurnya seperti ini??!!'

"Bukankah kau tadi mencari Camelia?! Aku tidak tahu di mana Camelia berada. Jadi kau bisa pergi sekarang!!" Usir Axel dengan tatapan mematikan.

"Baiklah, sampai jumpa nanti manis" Pamit Ricky lalu memberikan flying kiss kepada Axel.

'Ck. tahi...!!' Axel mengangkat jari tengahnya lalu diberikan pada Ricky saat dia berbalik tubuh.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang