07.

52.8K 5.1K 23
                                    

Keesokan harinya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya,

Axel ingin menunggu Melvin di luar gerbang namun niatnya terhenti saat dia tidak sengaja melihat mobil hitam yang berhenti di depannya kemarin.

Mobil itu diparkir tidak jauh dari mansion. Axel terus menelan ludah. Dia benar-benar diikuti dan diawasi oleh seseorang.

'Bangsat...!! Jika ini adalah alur ceritanya yang sekarang, hidupku benar-benar tidak aman dan damai'

Axel benar-benar tertekan. Padahal dia adalah tokoh figuran tetapi mengapa dia sekarang seperti protagonis?!

Sementara, protagonis perempuan yang asli malah lebih santai. Ini tidak adil untuknya...! Yang seharusnya bersantai adalah dirinya bukan Camelia!

Pin! Pin! Pin!

Lamunan Axel berhenti. Melvin sudah datang untuk menjemputnya. Jadi dia bergegas keluar untuk menemui Melvin.

Saat dia keluar, Melvin sudah menunggunya di luar gerbang. Entah kenapa hal itu membuatnya tersenyum. Dia merasa dirinya dilindungi.

"Apa kau baik baik saja?" Melvin bertanya dengan ekspresi khawatir di wajahnya.

"Ya, aku baik-baik saja. Ya sudah ayo pergi" Axel menutup gerbang dengan cepat.

Kebetulan, penjaga yang menjaga gerbang depan sedang berlibur selama seminggu. Jadi, sistem keamanan di mansion kurang ketat sekarang.

[🍁]

Axel yang merasa sedang diikuti oleh mobil hitam itu terus menoleh ke belakang.

Dan memang benar mobil hitam itu sedang mengikuti mereka.

"Persetan...!! Apa yang mereka inginkan?!" Marah Axel.

Melvin sedikit terkejut saat mendengar Axel mengumpat. Ia tahu Axel tidak pandai memaki apalagi mengucapkan kata-kata kasar.

Namun kini, perubahan sikap Axel sangat terlihat. Dan, itu membuat Axel terlihat sangat pintar dan licik.

"Mereka sudah mengikuti kita sejak kemarin. Kau harus hati-hati karena mereka sepertinya mengincarmu" Jelas Melvin dengan nada serius.

"Tapi kenapa mereka mengincarku?! Apakah aku berhutang pada mereka?! Arrh... Bisakah aku hidup dengan damai?!" Axel merengek kesal.

Melvin yang mendengarnya terus terkekeh dan mengusap singkat kepala Axel.

"Aku akan melindungimu. Mereka tidak akan berani mendekatimu jika kau selalu di sisiku"

Axel melirik Melvin sekilas dan memasang ekspresi julid di wajahnya seolah tidak percaya pada Melvin.

Melvin yang sepertinya mengerti dengan reaksi dan ekspresi itu terus bertanya, "Apa kau tidak percaya padaku?"

Axel berpikir sejenak lalu mengangguk pelan. "Hm, aku tidak percaya padamu"

"Kenapa? Apa aku terlihat seperti orang jahat di matamu sekarang?"

Axel menghela napas pelan dan menggelengkan kepalanya. "Tidak"

"Lalu?"

Axel hanya diam dan tidak menjawab lagi. Dia memalingkan wajahnya ke samping, menatap kaca pintu mobil lalu memejamkan matanya.

'Sebaiknya, aku diam dan tidur. Jika aku terus berdebat, identitasku pasti akan terungkap'

Melvin melirik Axel sekilas lalu menghela napas pelan sambil menggelengkan kepalanya.

'Aku tidak akan membiarkanmu berubah hati. Kau hanya milikku...! Dan tidak ada yang bisa mengambilmu dariku!'

'Aku akan membunuh mereka. Jika mereka berani menyakitimu!'

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang