09.

45.9K 4.6K 15
                                    

"Axel si njing!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Axel si njing!!"

Axel terbangun langsung saja mengumpat dengan menopang dagunya di atas meja.

Kepalanya sedikit pusing. Dia sangat kesal ketika menerima kenyataan bahwa dia tidak bisa kembali ke dunianya.

Dia sekarang harus menjalani kehidupan keduanya sebagai Axel si gay...! Jiwanya tertekan.

"Kau terlalu baik sampai diinjak orang!! Jadi baik biarlah bertempat!!"

Axel menggerutu sambil menghentakkan kakinya karena terlalu kesal. Ia ingin menangis tapi air matanya tidak mau jatuh.

Apa yang bisa dia simpulkan tentang karakter Axel yang asli adalah bahwa Axel begitu polos dan baik sehingga orang-orang mengambil keuntungan darinya.

Tapi untuk beberapa alasan, dia tidak bisa membenci Melvin atau mencoba menjauhkan diri dari Melvin.

Dalam ingatan itu, Melvin memang bersikap lembut dan baik kepada Axel dari sebelumnya. Namun ada adegan dimana Melvin menolak cinta Axel.

Tetapi adegan itu tidak terlalu menyakitkan bagi Axel karena Melvin benar-benar meminta maaf dan mengajaknya berteman.

Mungkin tidak menyakitkan baginya tetapi menyakitkan bagi Axel yang asli. Hmm...? Kesimpulannya, hidup Axel tidaklah seburuk yang dia kira.

"Tapi aku masih tidak terima! Huwarghh... Hantar aku pulang sebelum aku benar-benar belok!! Hiks"

Deg! Deg! Deg!

Axel merengek saat jantungnya berdegup kencang saat melihat ingatan Melvin memperlakukannya dengan sangat baik. Bahkan saat itu Melvin belum lagi mengenal Camelia.

'Sial, ini si Axel, beri aku ingatannya atau perasaannya ah?! Kenapa perasaanku seperti ini...??!!'

'Arrh...! Ternyata, Ricky sialan itu tidaklah seburuk seperti yang diceritakan di novel. Bahkan, Felicia dan Camelia juga berteman baik'

'Seandainya mereka tahu, bahwa di duniaku mereka dianggap jahat dan beban. Mereka pasti tidak percaya. Hahaha... Kasihan sekali!! Sementara itu, Melvin dan Camelia diagung-agungkan. Ck!'

Axel bangkit dari tempat duduknya lalu meregangkan otot-ototnya dan berjalan ke toilet untuk mencuci muka.

[🍁]

"Hai, Axel"

"Hm iya..."

"Mau apa?" Lanjut Axel.

"Axel ku yang manis, Jika berbicara dengan orang itu, kau harus menatap matanya, bukan melihat ke tempat lain"

"Sok alim kau!!" Axel menatap Ricky dengan ekspresi julid di wajahnya.

Ricky terus terkekeh sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Axel, Ayo makan siang bersama hari ini, mau?" Ajak Ricky.

Axel berpikir sejenak lalu mengangguk setuju. Karena dia tahu Ricky tidaklah jahat hanya sedikit nakal!

"Horay! Hanya kita berdua saja. Jangan bawa Melvin, ya?" Kata Ricky dengan antusias.

"Tidak ada salahnya kalau Melvin mau ikut" Santai Axel.

"Tapi aku tidak menyukainya. Dia mengganggu kita lagi berkencan..." Rengek Ricky.

"Berkencan, Matamu!!"

"Ayo kita pacaran Axel" Ajak Ricky dengan santai dan keluar dari topik asal.

"Jika kau ingin mati, Ayolah!!" Axel mengancam dengan tatapan mautnya.

"Hehehe, Aku hanya bercanda. Jangan galak-galak nanti tidak manis" Ricky nyengir sambil mengangkat tangannya untuk mencegah Axel memarahinya.

"Ck. Ya sudah sana pergi. Ini masih jam kerja!! Aku tidak ingin gajiku dipotong hanya karenamu!!" Usir Axel dengan mendorong perlahan tubuh Ricky yang berdiri di samping mejanya.

"Ya, aku akan pergi. Tapi jangan lupa makan siang bersama ya"

"Hm" Axel hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya.

Tanpa sadar, interaksi mereka terlihat oleh Melvin yang juga berniat untuk mengajak Axel makan siang bersama.

'Sialan, Ricky! Dia benar-benar ingin mengambil Axel dariku...!'

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang