31.

31.9K 2.5K 206
                                    

Sinar matahari mulai menerobos masuk ke dalam kamar melalui celah-celah jendela,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari mulai menerobos masuk ke dalam kamar melalui celah-celah jendela,

membuat Melvin terbangun lebih awal dari Axel yang masih tertidur lelap karena kelelahan akibat aktivitas semalam.

"Eugh..." Melvin menguap lalu menatap Axel yang masih tertidur dengan tatapan lembut.

Melvin tersenyum sambil menyisir poni Axel ke belakang hingga memperlihatkan dahinya yang lebar dan polos.

Wajah Axel benar-benar kelelahan. Bibirnya masih bengkak dan merah.

Bahkan leher dan dada Axel dipenuhi dengan kissmark dan love bite hasil karyanya Melvin semalam.

"Sayang~"

Melvin membangunkan Axel dengan lembut sambil bibirnya masih mengukir senyum yang sangat bahagia.

Namun, Axel hanya menjawab 'Hm' dengan mata masih terpejam.

Melvin terkekeh dan mencium singkat bibir Axel. Axel-Nya sangat menggemaskan.

Melvin melihat jam di dinding, baru pukul 8 pagi. Itu masih awal.

Tentu saja Axel tidak akan bangun sampai dia puas dengan tidurnya.

Ditambah lagi, dia kelelahan karena aktivitas semalam.

Mungkin Axel akan bangun lebih lambat dari biasanya dia bangun di pagi hari.

"Tidurlah. I love you so much, sayang~"

Bisik Melvin di telinga Axel lalu mencium pipi bulat Axel dengan gemas.

Setelah itu, dia bangun dari tempat tidur untuk mandi. Kemudian, dia pergi ke dapur untuk memasak sarapan buat Axel.

[🍁]

Tepat pukul 10 pagi, Axel akhirnya terbangun juga. Matanya mengerjap sambil menguap kecil.

Setelah itu, dia meregangkan otot-ototnya tetapi sebelum dia sempat ingin meregangkan otot-ototnya,

dia tiba-tiba merasakan pinggangnya sakit dan pegal-pegal.

"Aww... pinggangku sakit sekali...!" Axel merintih pelan sambil memegang pinggangnya.

Cklek

Di saat yang bersamaan, pintu kamar dibuka oleh Melvin yang membawa nampan kecil berisi sarapan untuk Axel.

"Sayang~ kau sudah bangun?"

Melvin segera meletakkan nampan itu di meja samping tempat tidur.

Lalu, duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan Axel dengan erat.

Axel mengangguk pelan sambil menatap Melvin dengan wajah ingin menangis.

"Pinggang dan lubangku sakit. Bahkan, perutku juga sedikit sakit...!" Rengek Axel dengan manja.

Ekspresi Melvin langsung berubah panik dan khawatir sambil dia dengan lembut membelai punggung tangan Axel.

"Ayo kita ke rumah sakit dan minta obat" Ajak Melvin dengan polos.

Tiba-tiba Axel terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

Kemudian, menyandarkan kepalanya di pundak Melvin sambil memeluk lengan Melvin.

"Jangan bercanda. Masa nanti aku bilang dengan dokter bahwa pinggang dan lubangku sakit karena berhubungan seks denganmu. Kan tidak lucu..."

Melvin terdiam sejenak lalu nyengir sambil menyandarkan dagunya di kepala Axel.

"Hehe, maafkan aku sayang. Apakah itu sangat menyakitkan?"

"Tidak apa-apa. Nanti juga aku akan terbiasa. Sakitnya tidak akan lama"

"Kau terlalu nikmat sayang, sehingga aku tidak bisa mengendalikan nafsuku"

Wajah Axel langsung memerah dan secara refleks memukul lengan Melvin karena malu.

"Betulkah?" Tanya Axel dengan polos.

Melvin menatap Axel dengan lembut dan mendekatkan bibirnya ke telinga Axel.

"Bahkan, melihatmu sekarang tanpa pakaian membuatku ingin memakanmu lagi. Haruskah kita melakukan seks pagi?"

"Ish... Dasar Mesum...!"

Axel memalingkan wajahnya ke samping sambil tangannya dengan lembut mendorong pipi Melvin menjauh dari telinganya.

"Haha, aku hanya bercanda sayang. Lagipula, kita sudah menjadi suami istri sekarang" Melvin dengan lembut membelai pipi Axel yang bulat dan kemerahan.

"Hmm... Kita bisa melakukannya nanti. Soalnya, aku sangat lelah sekarang. Hm?"

Axel dengan manja melingkarkan lengannya di leher Melvin dan mencium singkat bibir Melvin.

Melvin sedikit terkejut, tapi hanya sesaat. Kemudian, dia memeluk pinggang Axel dengan hati-hati.

"Oke sayang~"

Dahi mereka bertemu satu sama lain dengan ujung hidung mereka saling bersentuhan.

"Terima kasih, Melvin, karena menerima identitas asliku dan mencintaiku dengan tulus. Aku sangat bahagia..."

Ucap Axel dengan matanya mulai berkaca-kaca karena terlalu bahagia.

Melvin yang mendengarnya langsung tersenyum lebar dan mengusapkan ujung hidungnya ke ujung hidung Axel.

"Sama-sama sayang. Dan terima kasih telah datang kepadaku. Aku sangat mencintaimu, bidadaraku yang manis"

Axel terkikik senang dan menjawab, "Aku juga sangat mencintaimu, protagonisku yang tampan"

Kemudian, mereka tertawa dan saling berpelukan berbagi perasaan yang sangat bahagia dan berbunga-bunga.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang