19.

31.7K 3.3K 30
                                    

Hari ini Melvin tidak bisa menjemput Axel pergi kerja karena dia memiliki urusan yang mendadak sekaligus tidak masuk kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Melvin tidak bisa menjemput Axel pergi kerja karena dia memiliki urusan yang mendadak sekaligus tidak masuk kantor.

Jadi seperti biasa Axel akan naik mobil Camelia untuk pergi ke kantor. Lagi pula, mereka satu tempat kerja.

Axel sebenarnya ingin bertanya pada Melvin apa urusan mendadak itu tapi dia malu.

Dia bukan siapa-siapa bagi Melvin. Jadi kenapa dia sibuk ingin tahu urusan apa yang sedang dilakukan Melvin, kan?

Tidak! Itu salahnya sendiri karena tidak percaya pada cinta Melvin untuknya. Bukan ia tidak percaya, hanya saja terkadang ia ragu.

"Camelia, Apa kau tahu urusan apa yang sedang Melvin lakukan?" Axel bertanya perlahan sambil menatap Camelia yang sedang fokus mengemudi.

"Aku tidak tahu, tapi yang penting bukan soal perusahaan. Kalau soal perusahaan, pasti aku akan tahu" Jelas Camelia.

"Oh..." Axel mengangguk pelan.

"Tanya saja pada bos. Mungkin jika kau yang bertanya padanya dia akan jujur" Saran Camelia.

Axel hanya menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas pelan.

"Ayolah Axel! Aku akan selalu mendukungmu! Lagipula, aku yakin bos Melvin sangat setia padamu" Camelia mencoba memberi semangat pada Axel.

"Aku sudah mulai mencintainya tapi aku takut untuk berharap" Ucap Axel jujur ​​sambil tersenyum kecil.

Camelia yang mendengarnya terus tersenyum lebar dan menepuk pundak Axel dengan lembut.

"Kau tidak perlu takut. Jujur saja dengan bos. Jika kalian saling jujur ​​satu sama lain, hubungan kalian pasti akan bertahan tanpa kesalahpahaman"

Axel mengangguk dan tertawa kecil. "Terima kasih, Camelia. Kau adalah sepupuku yang paling pengertian"

"Sama-sama. Yah, sepupu terdekat yang kumiliki hanyalah kau meskipun kau sudah berubah dari sebelumnya"

Deg!

Axel sedikit tersentak.

Tentu saja dia telah berubah. Karena dia bukan Axel yang asli. Dia adalah jiwa baru yang menempati tubuh Axel.

'Haruskah aku jujur ​​dengan Camelia tentang identitasku?'

'Tapi bagaimana jika dia tidak percaya?!'

'Arhh... Sampai kapan aku harus menipu mereka? Sejujurnya, aku ingin mereka mengenalku dengan sikap dan kepribadian asliku, bukan sebagai Axel yang mereka kenal sebelumnya'

Axel hanya tersenyum menanggapi kata-kata Camelia. Kemudian, dia menyandarkan kepalanya di kaca pintu mobil.

[🍁]

Sehari tanpa Melvin di kantor atau di sisinya, Axel merasa ada yang kurang dalam hidupnya.

Dia tidak ada semangat untuk melakukan pekerjaan apalagi diajak bicara.

Yah. Ia mengaku sudah mulai jatuh cinta pada Melvin. Jika bisa, dia ingin Melvin selalu ada di sisinya 24 jam.

Arrh. Setiap kali dia membayangkan wajah Melvin pasti jantungnya akan berdegup kencang.

'Apakah ini yang dirasakan Axel yang asli selama ini? Hmm...?'

'Maafkan aku karena mengatakan kau bodoh sebelumnya. Kau tidak bodoh tapi cinta yang membuatmu bodoh'

'Aku tidak ingin menjadi dirimu. Aku ingin menjadi diriku sendiri'

'Terima kasih Axel, semoga kau beristirahat dengan tenang di sana. Dan aku akan menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya tentang kita pada mereka semua'

'Sekali lagi terima kasih. Kau memiliki keluarga yang baik dan banyak orang yang sayang padamu termasuk aku'

Axel melipat tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di antara lipatan itu.

Dia tidak mengantuk. Hanya saja ia merasa sangat bosan dan malas.

Bahkan jika dia tidur sekalipun, Melvin tidak akan marah padanya Huhu. Malah Melvin akan menyuruhnya tidur di ruang kantornya.

Bukankah itu layanan yang istimewa dari Melvin untuknya? Axel hanya bisa tersenyum sendiri dan memejamkan matanya lalu tidur.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang