13.

36.2K 3.7K 20
                                    

"Axel, kudengar orang tuamu ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat papamu, kan?" Camelia bertanya dengan ekspresi cemberut di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Axel, kudengar orang tuamu ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat papamu, kan?" Camelia bertanya dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

"Hm" Axel hanya mengangguk.

"Kenapa kau tidak protes?!" Kesal Camelia.

Axel yang melihat ekspresi Camelia terus mengernyit heran. "Yang ingin dijodohkan aku, bukan kau. Jadi kenapa kau yang emosional?" Bingung Axel.

Tentu saja Camelia emosional. Karena dia ingin Axel dan Melvin hidup bersama. Bagi Camelia, Axel hanya cocok untuk Melvin. Tidak untuk orang lain.

"Aku tahu tapi kau berhak memilih pasangan hidupmu sendiri"

"Tenang saja, anak sahabat papaku belum memberikan keputusannya" Tenang Axel.

"Kau terlalu santai, Axel...! Bagaimana kalau dia tiba-tiba setuju? Apa yang akan kau lakukan ah?!"

"Aku kabur saja dari rumah dan hidup mandiri" Canda Axel.

"Aku serius, Axel!!"

"Aku juga serius" Axel terkekeh dan tersenyum pada Camelia.

"Wah, kau benar-benar ya...! Santai sekali!!"

"Lalu, bagaimana dengan bos Melvin?" Lanjut Camelia, Tiba-tiba menyebut nama Melvin.

"Melvin? Kenapa kau tiba-tiba menyebut namanya?" Axel mengerutkan keningnya sambil dia menatap Camelia untuk meminta penjelasan.

"Bukankah kalian saling mencintai?!"

"Sejak kapan?!" Protes Axel.

"Ck. Cuma kau saja yang egois dan buta...!! Padahal sudah jelas bos cuma berlembut dan baik padamu. Bahkan dia sangat perhatian denganmu. Siap jemput dan hantar kau pulang kerja!" Julid Camelia.

Axel langsung terdiam. Setelah beberapa menit hening, dia berpamitan untuk pergi ke toilet tanpa menanggapi kata-kata Camelia.

Camelia hanya mengangguk sambil menghela napas pelan dan melanjutkan pekerjaannya.

[🍁]

Axel mengacak-acak rambutnya dengan frustasi sambil menatap pantulan dirinya di kaca toilet.

Dia tiba-tiba merasa gelisah saat memikirkan tentang perjodohan itu.

"Arrh... Apa aku terlalu santai di dunia ini?!"

Ada perasaan bersalah di hatinya untuk Melvin. Entahlah, dia takut menyakiti Melvin.

Tetapi pada saat yang sama, dia terlalu malas untuk peduli. Namun, jika dia terus mengabaikannya, ada perasaan penyesalan yang merayap di hatinya.

"Apakah Melvin benar-benar mencintaiku? Tapi kenapa baru sekarang dia membalas perasaan Axel?!"

Axel menghela napas berat dan menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

"Apa yang terjadi sekarang sangat jauh dari apa yang tertulis di novel. Meski beberapa adegan masih ada"

Namun, setiap adegan dalam novel akan terjadi sebaliknya. Misalnya, dalam novel karakternya adalah orang jahat tetapi kenyataannya dia baik.

Jadi apa yang ada di novel akan menjadi kebalikannya. Dan itulah yang tiba-tiba membuat Axel takut dan mulai gelisah.

"Bagaimana jika perjodohan ini benar-benar terjadi dan anak sahabat papa menerima perjodohan ini?!"

"Argh! Apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak tahu dengan siapa aku dijodohkan...!"

Dalam novel, tidak ada diceritakan siapa dia. Jadi Axel bingung, 'Dia' wanita atau pria anak sahabat papanya itu?!

Beberapa menit kemudian, Axel hanya bisa menghela napas pelan dan berjalan keluar ke mejanya dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang