32.

25.7K 2.2K 135
                                    

Setelah Axel selesai mandi dan berpakaian lengkap, dia menjamah sarapan yang dimasak Melvin untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Axel selesai mandi dan berpakaian lengkap, dia menjamah sarapan yang dimasak Melvin untuknya.

Masakan Melvin sangat enak meski sederhana, yaitu nasi goreng dengan telur dan susu hangat.

Axel tersenyum sambil mengunyah makanannya. "Kau pandai juga ya memasak ini karena terlihat dari masakanmu yang enak!" Puji Axel.

Melvin yang sedang duduk di sofa kamar sambil membaca buku terus menatap Axel dengan tatapan lembut.

"Betulkah?"

Axel mengangguk cepat dengan kedua pipinya penuh makanan seperti hamster.

Kemudian, dia menelan semua yang dia kumpulkan di pipinya sebelum dia mulai berbicara.

"Nanti ajariku cara memasak, ya? Aku tidak pandai memasak"

Axel menggaruk bagian belakang rambutnya yang tidak gatal karena malu dengan Melvin.

"Aku bisa memasak untukmu, sayang~"

Axel menggelengkan kepalanya dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

"Tapi aku ingin memasak untukmu. Aku istrimu. Ini tanggung jawabku untuk mengurus makanan dan minumanmu..."

"D-Dan aku juga ingin kau merasakan air tanganku sendiri" Lanjut Axel dan mengerucutkan bibirnya.

Melvin yang melihat ekspresi Axel terus menghela nafas pelan lalu berdiri mendekati Axel yang sedang duduk di kursi meja rias.

"Sayang~ Aku tidak bermaksud seperti itu... Baiklah, nanti aku akan mengajarimu cara memasak tetapi tidak sekarang ya?" Bujuk Melvin.

Melvin memegang kedua pipi Axel yang kemerahan lalu menciumnya berulang kali dengan gemas.

Kebetulan, Axel sudah selesai makan. Dan tindakan Melvin yang mencium pipinya membuatnya terkikik geli.

"Sayang, kau sangat lucu dan menggemaskan"

Melvin tiba-tiba membopong Axel ala koala sehingga membuat Axel terkejut dan dengan refleks memeluk leher Melvin.

"Melvin turunkan aku...!"

"Tidak mau, ayo kita ke lantai bawah, ruang tamu"

"Tapi aku bisa berjalan sendiri...!" Axel memprotes dengan wajahnya merona.

"Bukankah kau bilang, kau sulit untuk berjalan karena aktivitas semalam?" Melvin menahan tawanya.

Tentu saja dia kesulitan berjalan. Dia pergi ke toilet saja tadi dengan tertatih-tatih karena dia merasakan sakit dan pegal-pegal di lubang dan pinggangnya.

"Mn"

Axel langsung menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Melvin sambil memeluk leher Melvin dengan erat.

Melvin langsung terkekeh sambil mengelus lembut bagian belakang rambut Axel.

"Melvin, bagaimana nampannya?"

Axel tiba-tiba menunjukkan bekas nampannya tadi kepada Melvin. Tidak mungkin meninggalkan nampan itu di kamar, kan?

"Aku akan membawanya" Santai Melvin.

"Bagaimana?" Axel mengerutkan keningnya sambil menatap Melvin.

"Tanganku kuat sayang, aku bisa membopongmu hanya dengan satu tangan" Bangga Melvin.

Kemudian, mengambil nampan di atas meja rias dengan satu tangan lagi dengan mudah seolah-olah tidak ada beban.

Sekarang, satu tangannya membawa nampan, dan satunya lagi membopong Axel.

Axel tertegun sejenak. Tak bisa bicara. Yang ada di pikirannya saat ini adalah,

'Melvin sangat keren' Kagumnya.

[🍁]

Di sisi lain,

Setelah sebulan berlalu, hubungan Ricky dan Daniel semakin dekat dan akrab.

Hubungan mereka masih dalam status berteman. Bahkan, Daniel pernah menolak pernyataan cinta Ricky.

Awalnya, Ricky sangat kecewa dan merasa putus asa untuk memenangkan hati Daniel.

Namun, Camelia selalu memberikan dukungan dan meyakinkannya bahwa Daniel juga mencintainya namun tidak menyadari perasaannya sendiri.

Ricky lega mendengarnya, tapi harapannya pupus sekali lagi saat melihat Daniel keluar dengan seorang wanita.

Dan dia tidak bisa membohongi hatinya jika dia benar-benar terluka sehingga dia menghilang selama seminggu.

Rasa sakit itu lebih parah daripada yang pernah dia rasakan ketika Axel menolak cintanya.

Mungkin perasaannya terhadap Axel sebelumnya hanyalah perasaan suka dan kagum.

Daniel yang merasa kehilangan terus berusaha menghubungi Ricky, namun tidak diangkat. Malah dimatikan seolah-olah Ricky menghindarinya.

Setelah kejadian itu, Daniel tiba-tiba menjadi lembut, manja dan selalu menempel pada Ricky.

Bahkan, tanpa ditanya dia sendiri memberitahu bahwa wanita yang dilihat Ricky bersamanya saat itu hanyalah seorang teman kuliah. Tidak lebih dari itu.

"Ricky~" Panggil Daniel manja.

Ricky yang sedang sibuk dengan layar laptopnya langsung menatap Daniel dengan tatapan lembut.

"Hm, kenapa?"

"Hmm... Nanti lepas pulang kerja, ayo jalan-jalan. Ada yang ingin kukatakan padamu. Kau mau, kan?"

Daniel menggigit bibir bawahnya menunggu jawaban Ricky. Entahlah, dia merasa Ricky sudah berubah hati dengannya.

Akhir-akhir ini, ada perasaan takut dan gelisah merayap di hatinya. Diakui bahwa dia takut kehilangan Ricky lagi.

Ricky yang tiba-tiba menghilang dan menghindarinya saat itu membuatnya trauma dan takut ditinggal Ricky lagi.

Ricky mengangguk dengan bibirnya membentuk senyum tulus untuk Daniel. "Ya"

Senyum Daniel langsung melebar dengan wajah merona.

"Terima kasih. Jangan lupa ya. Aku akan menunggumu, oke..!" Daniel berkata dengan antusias.

Setelah itu, dia berpamitan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan hati yang berbunga-bunga.

Ricky yang melihat tingkah lucu dan menggemaskan Daniel langsung mengepalkan tinjunya untuk menahan rasa cintanya pada Daniel.

Dia ingin move on. Tapi tidak bisa. Semakin dia menjauh, Daniel semakin dekat dengannya seolah mengejarnya.

'Jika kau terus bertingkah seperti ini, kau akan terus menyakitiku, Daniel...'

'Aku sangat mencintaimu...!'

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang