34.

20.5K 2.1K 126
                                    

Di sisi lain,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain,

"Dad, Alice sudah menghubungi tante Alisha kalau Alice akan pulang ke sana untuk berlibur dan tinggal di mansion mereka"

"Why do you suddenly want to go there on vacation?"

"Alice sudah bosan berada di negara orang lain terus, Dad. Alice juga ingin pergi ke negara Alice sendiri"

"Really? atau ada alasan lain...? Don't lie to me. I know you..."

Alice terdiam sejenak dengan ekspresi berpikir. Kemudian, dia mengangguk perlahan dengan senyum manis.

"Ya. Karena Melvin. Alice sangat merindukan Melvin. Sudah 4 tahun kami tidak bertemu sejak kita pindah ke Australia"

"Did Melvin know you were going there?"

"Belum. Alice ingin membuat kejutan untuknya hehe"

"Dia pasti akan senang jika dia tahu kamu akan ke sana" Kata Pak Alfred sambil mengelus singkat kepala Alice dengan lembut.

Alice hanya mengangguk antusias lalu memeluk Pak Alfred dengan erat.

[🍁]

Seminggu kemudian,

Melvin dan Axel sudah masuk bekerja seperti biasa dengan status yang berbeda.

Status bahwa mereka sudah menikah. Dan mereka adalah pasangan suami istri yang sah.

Selama seminggu mereka berlibur, Axel dan Melvin tidak pergi kemana-mana atau berbulan madu.

Karena kata Axel waktu itu masih panjang. Dia ingin mendekorasi dan mengganti perabotan di vila Melvin sesuai dengan keinginannya.

Melvin yang sudah cinta mati dengan Axel, hanya menuruti keinginan Axel tanpa protes. Bahkan dia senang melihat Axel-Nya Bahagia.

"Melvin, Haruskah kita memakai cincin nikah kita?" Axel bertanya dengan polos.

"Tentu saja sayang" Melvin mengelus lembut kepala Axel dengan penuh kasih.

"Tapi bagaimana jika orang melihat cincin kita sama?"

Melvin terkekeh lalu menarik Axel ke dalam pelukannya.

"Biarkan mereka melihat. Aku tidak peduli. Aku bahkan ingin memberi tahu semua orang bahwa kita adalah pasangan yang sudah menikah"

Wajah Axel langsung merona sambil membalas pelukan Melvin.

Mereka sekarang sedang berdiri depan kaca di kamar mereka, bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

"Hm yah..."

"Tapi belum waktunya mereka tahu" Lanjut Axel.

Cup~

Melvin mencium puncak kepala Axel dengan lembut dan penuh kasih. "Aku akan menunggumu siap sayang" Ucapnya.

Axel mengangkat kepalanya menatap Melvin dan tersenyum manis. "Terima kasih, Melvin. Kau selalu memahamiku" Ucap Axel.

"Itu karena aku adalah separuh dari jiwamu. Tentu saja aku harus memahamimu"

Axel mengangguk dengan senyum bahagia di bibirnya. "Hehe, Melvin-Ku sangat romantis dan manis"

"Hanya untukmu"

"Ya. Tentu saja. Aku tidak ingin membagi cintaku dengan orang lain. Kau hanya milikku...!" Posesif Axel.

"Dan jika seseorang berani merebutmu dariku, aku tidak akan duduk diam, bahkan jika dia seorang wanita!" Lanjut Axel.

Ekspresi wajahnya langsung berubah serius dan dingin. Seolah-olah apa yang dia pikirkan dan katakan akan terjadi.

Melvin yang melihat ekspresi itu langsung memegang pipi Axel dan mengelusnya dengan lembut.

"Jangan khawatir sayangku, aku tidak akan melihat siapa pun kecuali dirimu. Percayalah padaku"

"Ya, aku percaya padamu. Tapi mereka yang ingin mendekatimu pasti punya cara licik untuk merebutmu dariku"

"Bukankah Axel-Ku lebih licik dari mereka, hm?"

Melvin mendekatkan wajahnya ke wajah Axel hingga ujung hidung mereka bertemu lalu mengusapnya dengan gemas.

Axel tertawa geli. "Hehehe... Aku bahkan berani meninju dan menampar mereka...!"

Melvin terkekeh dan mencium pipi Axel berulang kali, membuat tertawa geli Axel semakin keras.

"Yah. Aku sendiri bahkan berani membunuh mereka yang mencoba merebutmu dariku...!"

"Kau tidak sendirian, sayang~"

.

.

.

TBC!

NOTED : Usia

Melvin, Ricky - 27 Tahun
Axel - 18 Tahun - Before
Axel - 25 Tahun - Now
Camelia, Felicia, Alice - 26 Tahun
Daniel - 24 Tahun

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang