23.

29.4K 3.2K 87
                                    

Sekarang Melvin dan Axel sedang dalam perjalanan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Melvin dan Axel sedang dalam perjalanan pulang. Melvin ingin bertemu dengan kedua orang tua Axel untuk meminta restu.

Namun, Melvin dan Axel tiba-tiba teringat tentang perjodohan yang direncanakan orang tua mereka untuk mereka.

Melvin langsung memberi tahu Axel bahwa orang tuanya menjodohkannya dengan anak sahabat ayahnya.

Begitu juga dengan Axel. Dia tidak ingin merahasiakan apapun dari Melvin.

Dan itu membuat mereka berdua saling terkejut dan menghela napas berat.

Melvin menggenggam tangan Axel dengan erat. Sementara tangan satunya lagi memegang setir mobil.

Dia mencoba meyakinkan Axel bahwa perjodohan yang direncanakan orang tua mereka tidak akan terjadi dan segera dibatalkan.

"Percaya padaku, Axel. Aku tidak akan menikah dengan siapa pun kecuali dirimu"

Axel tersenyum manis sambil mengangguk. "Aku juga"

"Tapi ibu dan papaku menyuruhku untuk menemui orang itu dulu. Setelah itu, keputusan ada di tanganku" Lanjut Axel.

"Orang tuaku juga bilang begitu. Mereka menyuruhku untuk menemui orang itu dulu" Ujar Melvin sambil melirik ke arah Axel.

"Oh... Eh?"

Axel terdiam sejenak. Ada sesuatu yang aneh di hatinya sekarang. Ada perasaan yang memaksanya untuk menerima perjodohan itu.

'Aneh?! Aku tiba-tiba penasaran dengan siapa orang yang ingin dijodohkan denganku'

'Bahkan, perjodohan yang direncanakan orang tua Melvin untuk Melvin juga sama seperti yang tertulis di novel'

'Tapi penjelasan tentang itu tidak ada perinciannya dan hanya mengetahui bahwa perjodohan itu dibatalkan sama seperti perjodohanku'

'Arrhhh... Kepalaku pusing memikirkannya...!' Axel mendengus.

Melvin mendengar Axel mendengus langsung mengerutkan kening. "Kenapa?"

Axel menggelengkan kepalanya sambil menghela napas pelan.

"Sebaiknya kita temui saja orang yang ingin dijodohkan dengan kita. Aku tiba-tiba penasaran" Saran Axel.

Melvin berpikir sejenak lalu mengangguk pelan. "Tapi berjanjilah padaku, jangan menerima atau berubah hati, oke?"

Raut wajah Melvin langsung berubah khawatir sambil mengeratkan genggamannya pada tangan Axel.

Axel membalas genggaman tangan Melvin sambil tersenyum manis pada Melvin. "Hm, kau juga"

"Iya sayang~"

Wajah dan telinga Axel langsung merona saat mendengar Melvin memanggilnya 'Sayang'.

Melvin terkekeh saat melihat Axel merona. Dan itu sangat lucu dan menggemaskan.

[🍁]

"Axel" Panggil Camelia.

"Hm, apa?"

"Bisakah kita berbicara sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

Axel hanya mengangguk lalu menatap Camelia. "Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

"Kemarin Daniel menelponku mengatakan dia ingin tinggal di sini selama beberapa bulan sambil menunggu hasil ujian semester akhirnya keluar. Bisa, kan?" Jelas Camelia.

"Tentu saja bisa"

Yah. Seperti yang tertulis dalam novel, Camelia memiliki seorang adik laki-laki, Daniel Valerie yang masih kuliah dan membutuhkan biaya yang tinggi.

Dan tahun ini adalah tahun terakhir studinya. Setelah itu, dia akan bekerja di kantor Melvin sebagai rekan kerja Ricky.

Namun, di akhir cerita, Daniel meninggal karena kecelakaan di jalan raya.

Hanya itu saja yang Axel ketahui tentang Daniel Valerie karena Daniel hanyalah tokoh figuran sepertinya.

"Terima kasih, Axel" Ucap Camelia antusias.

"Ya, aku sarankan dia tinggal di sini selamanya juga tidak apa-apa. Mansion ini luas dan besar..."

"Ibu dan papa pasti tidak akan keberatan" Lanjut Axel.

"Betulkah?"

"Iya" Axel mengangguk cepat.

"Aku merasa sangat tersentuh dan beruntung memiliki sepupu sepertimu" Mata Camelia sudah berkaca-kaca.

"Aku juga beruntung memiliki sepupu sepertimu"

"Huwargh... Aku mau peluk tapi takut nanti ada yang cemburu. Hiks" Rengek Camelia dengan nada bercanda.

Jadi dia hanya memeluk dirinya sendiri dengan air mata pelan mengalir di pipinya.

Axel hanya terkekeh sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Camelia.

Lagipula, dia tidak suka dipeluk oleh orang lain selain Melvin dan orang tuanya.

Sebenarnya ada alasan mengapa Axel menyarankan agar Daniel tinggal di mansion selamanya bersama mereka. Karena Axel ingin mengubah nasib kematian Daniel.

Daniel sebenarnya terlibat dalam kecelakaan di jalan raya ketika taksi yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah truk.

Sopir truk dinyatakan mabuk dan positif menggunakan narkoba. Jadi, Axel bertekad untuk mengubah nasib sepupunya itu.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang