37.

18.3K 2K 256
                                    

"Siapa yang menelpon?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang menelpon?"

Tanya Axel yang baru saja keluar dari dapur lalu menyandarkan bokongnya di sebelah Melvin.

"Ibu..."

Melvin memeluk pinggang Axel dari samping hingga tubuh Axel mendekat ke arahnya.

"Kenapa?"

"Hmm... Ibu memberitahuku bahwa Alice ada di mansion dan menyuruhku untuk berhati-hati" Melvin menjelaskan sambil mengelus lembut punggung tangan Axel.

"Oh, itu saja? Atau masih ada lagi? Jangan bohongi aku...!"

Ekspresi wajah Axel langsung berubah dingin dan serius sambil menatap Melvin.

"Ibu menyuruh kita pergi ke sana dan berbicara baik-baik dengan Alice tentang hubungan kita" Jelas Melvin lagi.

Dia tidak berniat membohongi Axel. Tapi Axel adalah orang yang cerdas dan dia bisa menebak dengan benar. Jadi, jika Melvin berbohong itu hanyalah sia-sia.

"Biarkan dia menebak sendiri hubungan kita...!!" Dingin Axel.

Melvin menelan ludah. Istrinya sangat galak. Bahkan, jika Axel marah itu sangat menakutkan.

Namun, di matanya istrinya sangat lucu dan menggemaskan. Dia sangat beruntung bisa memiliki Axel.

"Baiklah, kau telah memberiku lampu hijau untuk tidak menyembunyikan status kita di depan anggota keluargaku yang lain"

Melvin terkekeh lalu menggenggam tangan Axel dengan erat.

"Melvin, Apa kau percaya padaku?" Tanya Axel tiba-tiba sambil menyandarkan kepalanya di pundak Melvin.

"Eh? Tentu saja aku percaya padamu sayang. Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Hmm... Tidak apa-apa. Hanya bertanya"

Melvin mengerutkan keningnya. "Benarkah?"

Axel mengangguk cepat sambil tersenyum manis. "Iya"

Cup~

Melvin langsung mengecup singkat bibir Axel dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Kemudian, Melvin kembali fokus ke layar TV sambil mengelus punggung tangan Axel.

Axel membenamkan wajahnya di pundak Melvin dengan sudut bibirnya sedikit terangkat.

'Jika wanita itu benar-benar berniat mengambil Melvin dariku, aku terpaksa menggunakan cara yang licik...'

'Dan mungkin agak kekanak-kanakan. Tapi aku suka akting hehehe'

'Aku harus mulai dari mana ya? Haruskah aku menyuruh Melvin untuk meninggalkan kissmark dan love bite di leherku untuk dipamerkan padanya nanti?'

'Hmm... Tapi kissmark dan love bite tadi malam masih ada... Ahh aku mau-'

'Eh-? Tidak...! Pinggangku masih sakit meskipun aku sudah terbiasa tapi masih sakit karena Melvin menumbuk lubangku begitu kasar...!'

Axel menghela napas pelan dengan rona merah di wajahnya. Hampir setiap malam mereka berhubungan seks.

Dia tidak bisa menolak karena dia juga terangsang dan menikmatinya. Bagaimanapun, itu adalah tanggung jawabnya.

Melvin yang sadar bahwa Axel dari tadi bergumam pelan tapi dia tidak mendengar apa yang Axel gumamkan.

langsung mengelus pipi Axel yang memerah. Dan Melvin mengernyit heran saat melihat Axel-Nya tiba-tiba merona.

"Sayang, kenapa?" Tanyanya.

Axel menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Tidak ada... Hmm aku mengantuk. Ayo kita tidur, ya?"

Dengar saja Axel mengajaknya tidur, pikirannya sudah memikirkan hal lain dan dia langsung tersenyum nakal pada Axel.

Axel yang menyadari senyuman itu menggelengkan kepalanya lagi. "Tidak, kali ini aku benar-benar ingin tidur. Pinggangku masih sakit"

Ekspresi Melvin langsung berubah cemberut. "Tapi sayang, kau sudah berjanji padaku di kantor tadi bahwa kita akan melanjutkan-"

Axel terus menyela. "Baiklah tapi pelan-pelan ya. Hm...?" Manja Axel.

Senyum Melvin langsung melebar sambil mengangguk. "Aku akan melakukannya pelan-pelan sayang~" Ujarnya lalu mencium singkat bibir Axel.

'Aku tidak percaya tapi mau bagaimana lagi Huwarghh hiks...'

Axel mengangguk pasrah. "Mn"

Melvin segera mematikan TV dan membopong Axel ala koala masuk ke dalam kamar.

Setelah itu, seperti biasa mereka akan melakukan ritual malam sebelum tidur.

Dan tentu saja Melvin tidak menepati janjinya untuk melakukan pelan-pelan.

[🍁]

Di sisi lain,

Alice yang mendapat kabar dari Bu Alisha bahwa besok Melvin akan pergi ke mansion, langsung bersorak riang.

Dia tidak bisa tidur karena terlalu bersemangat. Ia mencoba memejamkan matanya tapi tidak bisa.

Bayangan wajah tampan Melvin yang bermain-main di benaknya membuat senyumnya melebar dengan wajahnya memerah.

"Apakah Melvin akan membawakanku bunga besok?"

"Arrghh... Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya...! Pasti dia juga begitu sekarang"

"Baiklah, besok aku akan berdandan agar Melvin terpesona olehku..."

"Now, aku harus tidur agar mataku terlihat segar besok hehe" Lanjutnya.

Setelah bergumam, Alice segera memejamkan matanya dengan bibirnya yang masih mengukir senyum bahagia.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang