06.

56.6K 5K 32
                                    

"Terima kasih sudah mengantarku pulang" Ucap Axel dengan senyum kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang" Ucap Axel dengan senyum kecil.

Mungkin senyum itu sangat tidak tulus, tapi tetap manis di mata Melvin.

"Kau tidak ingin mengajakku bertemu dengan orang tuamu?"

"Untuk apa?! Orang tua Camelia tidak ada di sini. Mereka di luar negeri" Jelas Axel. Padahal, Melvin tidak bertanya tentang orang tua Camelia.

"Oh. Tapi orang tuamu ada di sini, kan? Aku ingin bertemu dengan mereka untuk meminta restu" Tatapan Melvin pada Axel sangat lembut dan penuh kasih.

"Restu? Jangan mimpi...! Ya sudah sana pulang...!" Usir Axel lalu membuka pintu mobil dengan cepat sebelum dihadang oleh Melvin.

"Ax-" Sebelum Melvin sempat berbicara, Axel sudah menutup pintu mobil dengan keras.

'Arhh... Kalau saja aku menerima pernyataan cintanya saat itu, aku pasti tidak akan menyesalinya seperti sekarang!'

'Axel benar-benar galak dan cuek. Tapi itu malah membuatnya lebih menarik dan manis sebenarnya'

Setelah memastikan Axel aman masuk di dalam mansion, Melvin langsung membelah jalan dengan kecepatan tinggi.

Tanpa mereka sedar, ada mobil hitam mengikuti mereka dari tadi. Mobil itu adalah mobil yang berhenti tepat di depan Axel tadi.

[🍁]

Setelah selesai mandi, Axel ingin mengistirahatkan otaknya namun bayangan orang yang menyapanya terus berputar di kepalanya.

"Siapa pria itu? Apakah itu teman Axel atau mantan kekasihnya?! Arghh!"

"Axel kan gay, pasti dia kenal banyak pria? Uh, tapi tidak mungkin...! Di novel, Axel hanya gay untuk Melvin"

"Hmm...? Apakah ini novel roman atau misteri sebenarnya??!! Kenapa aku merasa seperti sedang diincar sekarang?!"

"Sejujurnya, Melvin orangnya tidak terlalu menyebalkan. Hanya saja aku masih tidak percaya padanya"

Ting! Ting!

Tiba-tiba ada pesan WA masuk. Dan pesanan itu dari Melvin.

[Melvin] :
Besok, aku akan menjemputmu.
Jangan keluar sampai aku datang.

Axel terus merinding. Entah kenapa dia merasa seperti sedang diawasi sekarang.

[Axel] :
Kenapa?
Jangan membuatku takut.
Besok aku bersama Camelia saja.

Ting! Ting!

[Melvin] :
Jangan keras kepala, Axel.
Percayalah padaku.

Axel menghela napas pelan sambil berpikir sejenak. Diakuinya, dia merasa lebih aman bersama Melvin dibandingkan dengan yang lain.

[Axel] :
Oke.

Melvin membalas dengan emoji '♡' kepada Axel tapi Axel tidak membalasnya lagi.

Namun, sudut bibirnya sedikit terangkat saat melihat emoji tersebut. Ada perasaan senang di hatinya.

"Uwahh" Axel menguap sambil meletakkan ponselnya sebelah bantal.

'Semoga mimpi indah, Axel' Ucap Axel pada dirinya sendiri lalu memejamkan matanya.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang