17.

33.6K 3.6K 43
                                    

Sementara Melvin pergi ke toilet, Axel menunggu Melvin di toko buku tak jauh dari toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Melvin pergi ke toilet, Axel menunggu Melvin di toko buku tak jauh dari toilet.

Axel sengaja masuk ke toko buku karena dia sadar ada yang mengikutinya dari tadi.

Dan memang benar saja, Pria itu juga masuk ke toko buku tempat dia masuk tadi.

Pria itu tidak menyadari bahwa Axel memperhatikan pergerakannya.

'Aish...! Sampai kapan dia harus menggangu dan mengikutiku?!!'

Pria itu tampak bingung dan heran kemana Axel menghilang. Padahal, dia melihat Axel masuk ke toko buku itu tadi.

"Kemana dia pergi?!" Pria itu mendengus.

Axel yang mengikutinya dari belakang hanya tersenyum sinis sambil menggelengkan kepalanya.

'Kusangka cerdas dan licik. Ternyata bodoh...!! Apa dia tidak sadar aku mengikutinya dari tadi?!'

Sekali lagi, pria itu berkeliling di setiap jalur rak buku untuk mencari Axel tetapi nihil. "Argh! Apa aku salah orang??!!"

"Kau tidak salah orang!" Axel langsung keluar dari persembunyiannya dengan senyum mengejek.

"Sayang~" Mata pria itu langsung berbinar dan mencoba mendekati Axel.

Tapi secara refleks, tubuh Axel mundur ke belakang dengan ekspresi dingin dan datar di wajahnya.

"Jangan dekat-dekat Njing!..."

"Langsung ke intinya saja, apa yang kau inginkan dariku ah?! Dan asal kau tahu saja, aku bukan lagi Axel yang kau kenal dan cintai!" Lanjut Axel.

"Axel aku sangat mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu" Pria itu memasang ekspresi memohon dan penuh harapan pada Axel.

"Kau tidak bisa hidup tanpaku? Kalau begitu mati saja...!" Sarkas Axel.

Arsen sangat terkejut dengan perubahan sikap Axel yang terlalu mendadak untuknya.

Meski cintanya ditolak, Axel tidak akan pernah bersikap kasar, acuh tak acuh dan dingin padanya.

"Kenapa kau tiba-tiba berubah? Pertama kali kita bertemu setelah kau menolak cintaku, kau juga bereaksi seperti kau tidak mengenalku. Awalnya aku pikir kau sengaja tidak mengenalku..."

"Kemudian, aku chat kau di WA tetapi kau memblokir nomorku. Dan sekarang kau bertingkah seperti orang lain!"

Axel yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya dengan ekspresi malas dan bosan di wajahnya.

"Apakah kau tuli?! Bukankah aku sudah bilang sebelumnya bahwa AKU BUKAN LAGI AXEL YANG KAU KENAL DAN CINTAI...!!" Axel sengaja menekankan kalimatnya agar lebih jelas.

"Lalu di mana Axel-ku?!"

'Axel-ku?!' Axel memutar bola matanya.

"Sudah mati...! Jadi setelah ini jangan ganggu aku lagi. Dan urusanku denganmu sudah selesai!!! Ada banyak pria atau wanita yang lebih baik dariku di luar sana..."

"Yah, aku terlalu buruk dan baik untukmu. Jadi kita tidak cocok" Lanjut Axel dan mengambil langkah untuk meninggalkan Arsen.

Namun, tiba-tiba Arsen memeluknya dari belakang begitu erat seolah tak ingin melepaskannya.

"Aku tidak percaya!! Kau hanya milikku, Axel..!!"

Tubuh Axel langsung menegang dan dengan refleksnya ia menyiku perut Arsen dengan kuat hingga pelukan itu terlepas.

"Agh!" Arsen meringis kesakitan dengan wajah merah menahan rasa sakit.

Bugh!

Tak cukup itu, Axel kembali meninju pipi Arsen hingga ujung bibir Arsen berdarah dan luka.

Axel benci orang menyentuhnya apalagi memeluknya tanpa seizinnya. Dia merasa ingin membunuh orang itu.

"Aku ingatkan lagi sekali, jangan ganggu aku dan berhenti mengikutiku...!!"

"Dan maafkan aku!" Lanjut Axel lalu meninggalkan Arsen begitu saja.

Arsen menatap punggung Axel yang perlahan menghilang dari pandangannya sambil meringis kesakitan di sudut bibirnya yang terluka.

'Sial, pukulannya itu bukan lelucon...! Itu sangat menyakitkan!'

'Aduh.. rasanya bibirku robek!!'

Tentu saja itu menyakitkan. Karena Axel di dunia sebelumnya belajar seni bela diri dan bergabung dengan klub taekwondo.

Hanya saja terkadang Axel suka berpura-pura takut dan lemah. Tapi kenyataannya tidak.

Dia tidak suka disentuh apalagi dipeluk tapi.... Melvin...?? Hmm... Mungkin ada pengecualian?! Huhu.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang