05.

63.5K 5.7K 113
                                    

Hari ini Axel ingin pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli hoodie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Axel ingin pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli hoodie. Dia adalah pecinta hoodie terutama hoodie dengan motif kartun.

Itu sangat lucu baginya. Awalnya, Camelia ingin menemaninya tapi Axel menolak karena tidak ingin diganggu.

Tapi jangan khawatir, di dunia ini dia adalah anak orang kaya dan memiliki penghasilan sendiri.

Jadi dia bisa berbelanja tanpa meminta orang lain untuk membelikannya.

Dia tiba-tiba terpikir, dia ingin hidup mandiri tetapi dia berpikir sekali lagi kalau itu mungkin agak keterlaluan.

Karena Axel memiliki orang tua yang baik yang terlalu memanjakannya. Jadi tidak mungkin baginya untuk hidup mandiri.

Orang tuanya pasti akan curiga bahwa dia bukanlah Axel yang asli.

Mereka memang memiliki nama yang sama tetapi karakter yang berbeda. Axel yang asli seorang yang lembut, sopan dan pemalu.

Sedangkan dirinya adalah orang yang cuek, rewel, kasar, dingin, tsundere dan sangat malas.

Axel adalah tipe anak yang suka bersantai daripada terlibat dalam sesuatu yang menyulitkan hidupnya.

"Axel?"

Axel terus menoleh ke arah suara itu dengan ekspresi dingin dan acuh tak acuh.

"Kau Axel, kan?" Pria itu bertanya dengan antusias.

Axel hanya mengangguk dengan ekspresi seolah mengatakan 'Apa kita saling kenal?'

"Apakah kau tidak ingat denganku?"

"Tidak!" Datar Axel lalu pergi begitu saja.

'Sial, itu siapa?! Dia menatapku seperti psikopat!'

'Jika disuruh memilih antara Ricky atau pria itu, aku pasti akan memilih Melvin. Huh?-'

Pria itu menatap punggung Axel sambil menyeringai dan mengeluarkan ponselnya dari sakunya lalu menelepon seseorang.

'Kau akan menjadi milikku Axel Timothy!'

[🍁]

'Sial, sial, sial...!'

Axel merasakan seseorang mengikutinya dari belakang. Orang itu berpakaian hitam dan memakai topi.

Axel mengambil langkah cepat untuk mencari taksi. Namun sialnya, sebuah mobil hitam besar berhenti tepat di depannya.

Tanpa pikir panjang, Axel terus berlari masuk ke pusat perbelanjaan lagi untuk bersembunyi.

'Huwargh...! Sejak kapan bagian ini ada di novel?!'

Brak!

Tiba-tiba Axel menabrak seseorang sehingga dia terjatuh dengan sangat keras.

"Axel?"

Axel terus mengangkat kepalanya dengan cepat ketika dia mendengar suara itu.

Dia berdiri lalu memeluk pria itu dengan erat. Dia benar-benar ketakutan.

"Melvin... Ada orang jahat mengejarku. Aku takut. Hiks" Tangis Axel dengan penuh drama.

Percayalah, Axel hanya akting. Dia tidak takut sama sekali tapi entah perasaan apa yang mendorongnya bertingkah lemah di depan Melvin.

Wajah Melvin terus menggelap. Matanya fokus mencari sosok yang mencurigakan. Dan memang benar, ada seseorang mengikuti Axel.

Melvin mengepalkan tinjunya sambil menatap orang itu dengan tatapan mematikan.

"Sstt... jangan takut. Aku disini" Melvin membelai lembut bagian belakang rambut Axel.

Axel hanya mengangguk dan membenamkan wajahnya di dada Melvin.

[🍁]

"Jangan takut lagi, aku di sini" Melvin menggandeng tangan Axel, menuju ke tempat parkir mobil.

Axel mengangguk pelan. "Terima kasih" Ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

Melvin hanya tersenyum dan mengelus singkat kepala Axel. "Lain kali jangan keluar sendiri lagi. Kalau mau jalan-jalan, bilang saja. Aku bisa menemanimu"

"Aku tidak ingin mengharapkan apapun darimu" Wajah Axel sedikit memerah dan memalingkan wajahnya ke samping.

"Kenapa?"

Axel terus menatap Melvin dengan ekspresi kesal di wajahnya. Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi.

"Menyebalkan...!" Hanya itu yang keluar dari mulutnya dan mempout bibirnya.

"Kau tidak ingin mendengar jawabanku?" Tanya Melvin sambil menatap Axel dengan lembut.

"Jawaban apa?! Tapi aku tidak mau tahu. Dan jangan katakan apa-apa!" Tsundere Axel.

"Apa kau benar-benar tidak ingin tahu?" Axel mengangguk cepat dengan tekad.

"Baiklah, aku menghargai keputusanmu..." Melvin berhenti sejenak lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Axel.

"But i will chase you" Bisik Melvin lembut dan tersenyum manis pada Axel.

Axel langsung terdiam dan tertegun sejenak. Dia tahu dialog itu. Dan itu memang dialog Melvin.

Tapi dialog itu seharusnya diucapkan untuk Camelia bukan dia! Bahkan, Dialognya juga sesuai dengan judul utama novel.

Deg! Deg! Deg!

'Eh?! What the hell??!!'

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang